Kisah Kyai Barseso Mati dalam Kekafiran. sumber: iqra.id. Melalui kitab tersebut, Ibnu Abbas radiyallahu 'anhu menceritakan kisah seorang ahli zuhud bernama Barseso. Selama kurang lebih 70 tahun, ia beribadah di dalam tempat ibadah tanpa pernah bermaksiat sedikit pun. Mengetahui hal tersebut, iblis ingin menggoda Barseso dengan ilmu rekayasa OLEH HASANUL RIZQA Kematian pasti akan terjadi pada setiap orang. Alquran mengajarkan, ada dua keadaan manusia ketika rohnya keluar dari jasadnya. Yang pertama dijelaskan dalam surah an-Nahl ayat 32. Artinya, โ€œYaitu orang yang ketika diwafatkan oleh para malaikat dalam keadaan baik, mereka para malaikat mengatakan kepada mereka, Salamun alaikum, masuklah ke dalam surga karena apa yang telah kamu kerjakan'.โ€ Ayat tersebut melukiskan, orang-orang yang beriman dan bertakwa ketika malaikat maut datang untuk mencabut nyawanya, wafat dalam keadaan yang baik husnul khatimah. Sebaliknya, kondisi yang mengerikan terjadi pada orang-orang yang dimurkai Allah SWT. Dalam surah Muhammad ayat 27, terdapat penggambaran mengenai keadaan kaum munafik saat sakratulmaut. โ€œMaka bagaimana nasib mereka apabila malaikat maut mencabut nyawa mereka, memukul wajah dan punggung mereka?โ€ Adapun surah al-Anโ€™am ayat 93 melukiskan azab yang dirasakan pelaku kezaliman. โ€œAlangkah ngerinya sekiranya engkau melihat pada waktu orang-orang zalim berada dalam kesakitan sakratulmaut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, sambil berkata, Keluarkanlah nyawamu'.โ€ Seorang Muslim tentunya menginginkan kematian yang mudah dan damai. Husnul khatimah, bukan suโ€™ul khatimah. Sewaktu melihat atau mengetahui kabar kematian yang tragis, pikirannya langsung tertuju kepada Allah. Lisannya menggumamkan kalimat istighfar, permohonan ampun kepada-Nya. Berharap agar nasib tragis semisal itu tidak akan dialaminya. Sewaktu melihat atau mengetahui kabar kematian yang tragis, pikirannya langsung tertuju kepada Allah. Nabi Muhammad SAW bersabda, โ€œCukuplah kematian sebagai pemberi nasihat.โ€ Maka dari itu, siapapun hendaknya dapat memetik hikmah dari keadaan wafatnya orang lain. Buku Suโ€™ul Khatimah Kisah-kisah Tragis Akhir Kehidupan ini dapat membantu pembaca dalam menggali makna di balik peristiwa maut. Karya Syekh Mahmud al-Mishri tersebut secara komprehensif membicarakan perkara kematian, khususnya yang dialami orang-orang zalim dan mereka yang membangkang perintah Allah Taโ€™ala. Hal itu tidak bertujuan utama untuk menakut-nakuti, melainkan ajakan untuk merenungi bahwa setiap akibat pasti memiliki penyebabnya. Lebih dari itu, penulis yang akrab disapa Abu Ammar tersebut dengan karangannya ini mengimbau Muslimin untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada-Nya, mumpung hayat masih dikandung badan. Isi keseluruhan kitab Suโ€™ul Khatimah terdiri atas dua bagian, yakni penjelasan mengenai istilah suโ€™ul khatimah dan cerita-cerita tentang sejumlah tokoh yang mengalami kematian buruk. Bab pertama membahas perihal sebuah hadis Rasulullah SAW, yakni โ€œBarangsiapa senang menjumpai Allah, maka Allah senang untuk berjumpa dengannya. Barangsiapa enggan berjumpa dengan Allah, maka Allah pun enggan berjumpa dengannya.โ€ Ibnu al-Atsir dalam kitab Nihayah menafsirkan hadis tersebut. Menurut sang alim, maksud โ€œberjumpa dengan Allahโ€ dalam sabda Nabi SAW itu bukanlah kematian. Sebab, semua orang tidak menyukainya. Mereka yang hati dan pikirannya tertuju kepada Allah, pasti akan melalui kematian. Begitu pula dengan mereka yang terlalu asyik dengan kesenangan fana duniawi. Terlebih lagi, sebagai sebuah kepastian maut adalah jalan yang tidak mungkin tidak dilalui setiap insan. Mereka yang hati dan pikirannya tertuju kepada Allah, pasti akan melalui kematian. Begitu pula dengan mereka yang terlalu asyik dengan kesenangan fana duniawi. Maka, yang dimaksud dengan berjumpa Allahโ€™ dalam konteks ini adalah berjalan menuju alam akhirat dan memohon apa-apa kebaikan yang ada di sisi-Nya. Dapatlah dipahami bahwa hadis di atas mengisyaratkan perbedaan sikap antara orang yang bertakwa dan orang yang zalim dalam melihat kehidupan duniawi. Yang satu tidak larut dalam kesenangan sementara. Adapun yang lain seolah-olah mabuk sehingga melupakan perjumpaan dengan-Nya, yakni ketika Hari Pembalasan tiba. Pandangan ulama Syekh Mahmud al-Mishri mengatakan, para ulama salaf sangat takut akan datangnya akhir yang buruk atau suโ€™ul khatimah. Sebab, mereka mencemaskan semua perbuatan yang telah dilakukannya di masa lalu. Apabila ada kesalahan atau dosa-dosa dilakukan, mungkin saja akibatnya akan mereka jumpai di masa depan atau sesaat menjelang kematian. Ibnu Rajab al-Hanbali berkata, โ€œAmal-amal terakhir merupakan warisan amal-amal sebelumnya.โ€ Para alim tersebut takut berpikiran bahwa ditundanya azab atau siksaan kepada mereka disebabkan oleh perbuatan-perbuatannya. Adanya pikiran itu berpotensi mendorong mereka untuk bersikap sombong serta merasa nyaman ketika melakukan dosa-dosa. Masalah lain terjadi ketika Allah mengetahui kesalahan dan dosa, sedangkan mereka sendiri tidak mengetahui bahwa semua noda itu pada dirinya. Akibatnya, kutukan Allah datang tanpa mereka sadari. Mereka pun sering kali berdoa agar tidak lalai dari muhasabah diri. Karena itu, orang-orang yang bersih hatinya akan selalu tersentuh akan hikmah kematian. Utsman bin Affan pernah berdiri di dekat sebuah makam dan menangis hingga janggutnya basah oleh air mata. Kuburan merupakan tempat pertama dari tempat-tempat akhirat. Apabila selamat darinya siksa kubur, maka tempat sesudahnya lebih mudah baginya. Seseorang kemudian bertanya kepadanya. Utsman pun menjelaskan, โ€œSungguh, aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, Kuburan merupakan tempat pertama dari tempat-tempat akhirat. Apabila selamat darinya siksa kubur, maka tempat sesudahnya lebih mudah baginya'.โ€ Mereka yang sering merenungi keadaan sesudah mati akan banyak-banyak memohon ampunan kepada Allah. Rasa syukur lantaran masih diberi jatah usia tidak hanya diungkapkannya melalui lisan, tetapi juga perbuatan takwa. Para sahabat Nabi SAW, misalnya, sering kali tidak tidur semalaman karena bersujud kepada Allah. Mereka pun shalat di sepertiga malam. Menjelang pagi, mereka berzikir kepada-Nya. Semua itu dilakukan sebagai bukti rasa takut dan harap kepada Allah Taโ€™ala. Syekh al-Mishri mengajak pembaca untuk mengikuti jejak salafush shalih. Mereka adalah orang-orang yang kalbunya mudah tersentuh akan Kemahakuasaan Allah. Dengan banyak-banyak mengingat Allah, maka hati dan pikiran akan terlatih menjelang ajal tiba. Ibnu al-Qayyim berkata, โ€œSesungguhnya manusia dikhianati oleh hati dan lidahnya menjelang sakratulmaut.โ€ Dalam arti, orang-orang di sekitarnya membimbing dirinya untuk membaca โ€œLaa ilaaha illa Allah.โ€ Namun, lisannya kesulitan untuk mengucapkan demikian. Isyarat akhir buruk Al-Mishri memaparkan beberapa tanda suโ€™ul khatimah dalam bukunya ini. Menurut dia, sebagian orang yang mengalaminya berkata-kata kotor saat sedang sakratulmaut. Selain itu, dari lisannya keluar ucapan yang mendatangkan kemurkaan Allah. Misalnya, perkataan yang menentang takdir-Nya atau penolakan terhadap kalimat tauhid. Ibnu Rajab menukil sebuah kisah tentang seorang ulama yang membimbing seseorang yang sedang menjelang ajal. Beberapa kali dibisikkan kepadanya bacaan tahlil, tetapi yang keluar dari mulutnya justru ucapan kekafiran. Maka sang ulama bertanya kepada beberapa orang yang mengenal latar belakang si mendiang. Ternyata, lelaki yang sudah meninggal itu adalah seorang pecandu minuman keras. Tanda suโ€™ul khatimah, lanjut al-Mushri, juga dapat dijumpai ketika memandikan mayat. Syekh al-Qahthani pernah menuturkan, โ€œbeberapa orang yang telah meninggal mengalami perubahan warna kulit menjadi hitam ketika aku melayat jenazahnya.โ€ Ada pula jenazah yang sesaat sesudah dimandikan berubah warna kulitnya menjadi gelap, padahal si mendiang semasa hidupnya berkulit terang. Al-Qahthani bertanya mengenai keadaan si mayit. Ayah almarhum menyatakan bahwa putranya semasa hidup tidak pernah shalat. Sementara itu, jenazah lain yang pernah dimakamkannya menyeruakkan bau gosong dari beberapa bagian tubuh, semisal kemaluan. Isyarat suโ€™ul khatimah dapat pula ditampakkan Allah SWT ketika mayat hendak dimakamkan. Isyarat suโ€™ul khatimah dapat pula ditampakkan Allah SWT ketika mayat hendak dimakamkan. Masih dalam kisah al-Qahthani, pernah ada jenazah yang sangat sulit untuk dikebumikan. Kepalanya tidak hanya sukar dihadapkan ke arah kiblat. Malahan, dari lubang hidungnya keluar darah. Kelopak matanya juga susah ditutup agar terpejam. Manusia yang dalam dadanya masih ada rasa takut kepada Allah tentu berharap kejadian mengenaskan itu tidak akan menimpa dirinya. Al-Mishri menyebutkan beberapa faktor yang menyebabkan suโ€™ul khatimah. Pertama, seseorang semasa hidupnya menyimpang dari akidah yang benar. Lebih buruk lagi apabila ia mengajarkan kepada orang-orang kesesatan yang diyakininya. Kedua, pengalam suโ€™ul khatimah gemar menunda-nunda tobat saat hayat masih dikandung badan. Orang itu senantiasa tenggelam dalam memuja hawa nafsu. Karena itu, al-Mishri menasihati, segeralah menghadap kepada Allah. Jangan berputus asa dari rahmat-Nya. Sebab, kasih sayang Allah meliputi segala sesuatu. Menunda tobat hanya akan mendatangkan penyesalan. Ketika waktunya tiba, sesal itu sungguh tidak bermanfaat apa-apa. Buku Suโ€™ul Khatimah tidak hanya menghadirkan petuah penuh hikmah. Ada pula puluhan kisah mengenai orang-orang yang mengalami akhir nahas, sebagaimana termaktub dalam bagian kedua kitab tersebut. Membaca karya ulama Mesir ini, semoga dapat meningkatkan rasa iman dan Islam dalam diri masing-masing. DATA BUKU Judul Suโ€™ul Khatimah Kisah-kisah Tragis Akhir Kehidupan terjemahan atas Al-Khauf min Suโ€™il Khatimah Penulis Syekh Mahmud al-Mishri Penerjemah Masturi Ilham dan Abdul Majid Penerbit Pustaka al-Kautsar Tebal 345 halaman

Menyajikan hasil analisis tentang dalil aqli, naqli kreatif, serta mampu dan fakta sosial kematian, ciri-ciri husnul UJI PUBLIKmenggunakan metoda sesuai khatimah dan su'ul khotimah, serta alam barzah . kaidah keilmuan 4.9.

Jakarta - Ada suatu kisah tentang seorang ahli ibadah yang meninggal dalam keadaan buruk atau su'ul khatimah. Orang ini memilih berniat berbuat durhaka di akhir ini diceritakan Syaikh Mahmud Al-Mishri dalam buku Al-Khauf min Su'il Khaatimah dan diterjemahkan oleh Matsuri Irham dan Abdul pada zaman dahulu hiduplah dua bersaudara. Satu di antaranya terkenal sebagai ahli ibadah dan satu lainnya lebih senang berfoya-foya dan menuruti semua hawa nafsunya. Pada suatu ketika, si ahli ibadah ingin mengikuti hawa nafsunya untuk menghibur diri dalam mengisi waktu luangnya sejenak, karena hampir sepanjang hidupnya ia habiskan untuk beribadah. Setelah itu ia akan bertaubat karena mengetahui bahwa Allah SWT Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."Aku ingin turun ke tempat saudaraku di lantai bawah rumah ini dan bermain bersamanya memperturutkan hawa nafsu dan menikmati berbagai kesenangan duniawi barang sejenak untuk mengisi waktu luang. Setelah itu, akau bertaubat dan menyembah Allah SWT semata dalam sisa umurku," katanya dalam ibadah itu pun turun dari ruangannya dengan niat tersebut. Sementara itu, saudaranya yang tadinya berfoya-foya dan menuruti hawa nafsunya memiliki keinginan mengatakan, "Sungguh aku telah menghabiskan seluruh usiaku dalam kedurhakaan kepada Allah SWT. Saudaraku yang ahli ibadah itu akan masuk surga, sedangkan aku akan masuk neraka. Demi Allah aku akan bertaubat dan naik ke lantai dua rumah ini untuk menyusul saudaraku itu lalu beribadah bersamanya dalam sisa umurku. Semoga Allah SWT berkenan mengampuniku."Ia pun naik ke lantai dua dengan niat bertaubat, sedangkan saudaranya yang ahli ibadah turun ke lantai satu dengan niat berbuat durhaka. Di tangga itu, tiba-tiba ia terpeleset dan jatuh menimpa saudaranya yang akan naik ke lantai dua. Hal ini mengakibatkan keduanya meninggal dunia Mahmud Al-Mishri mengatakan, dalam hal ini pada hari kiamat nanti si ahli ibadah akan dikumpulkan sesuai niatnya untuk berbuat durhaka, sedangkan saudaranya akan dikumpulkan dengan niatnya untuk sebuah riwayat yang menyebut bahwa amal perbuatan seseorang tergantung pada apa yang terakhir ia perbuat sebelum ajalnya. Rasulullah SAW bersabda,ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุงู„ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ู ุจูุงู„ู’ุฎูŽูˆูŽุงุชููŠู…ูArtinya "Sesungguhnya amal-amal perbuatan itu tergantung yang terakhir." HR Bukhari Simak Video "4 Tempat di Dunia yang Disebut Sebagai 'Gerbang Neraka' " [GambasVideo 20detik] kri/lus Download Teks Khutbah Jumat: 5 Golongan yang Dikhawatirkan Su'ul Khatimah. Liputan6.com, Jakarta - Setiap orang menginginkan meninggal dalam keadaan husnul khatimah, bukan su'ul khatimah. Secara harfiah, su'ul khatimah berarti akhir hidup yang jelek atau meninggal dalam keadaan buruk. Contoh orang yang su'ul khatimah adalah meninggal
Kisah Nyata Mengharukan, Mati Khusnul Khotimah Saat hampir wafat, Alla bin Ziyad menangis dan ia ditanya, โ€œApa yang membuat Anda menangis?โ€ Ia menjawab, โ€œDemi Alloh, aku ingin menyambut maut dengan taubat.โ€ Orang-orang berkata, โ€œLakukanlah, semoga Alloh memberi rahmat kepadamu. โ€œDia meminta untuk bersuci dan berpakaian baru, lalu ia menghadap kiblat lalu memberi isyarat dengan kepalanya dua kali dan menelentangkan badan kemudian meninggal dunia. Mushโ€™ab bercerita, โ€œKetika sakit Amir bin Abdullah bin Zubair bin Awwam mendengar suara adzan lalu dengan langkah yang berat -karena sakit- meminta untuk dituntun dengan berkata,โ€ Peganglah tanganku,โ€ Dia masuk masjid bersama imam lalu rukuโ€™ sekali, setelah itu ia meninggal dunia. Inilah Renungan untuk kita Dalam kenyataannya ada dua macam akhir hidup, yaitu akhir hidup yang baik atau husnul-khotimah dan akhir hidup yang buruk atau suโ€™ul-khotimah. Husnul-khotimah adalah akhir kehidupan seseorang yang beriman kepada Alloh dan percaya pada hari berbangkitnya manusia dengan bermodalkan taqwa. Jadi iman dan taqwa adalah faktor utama untuk menuju husnul-khotimah. Dan ketaqwaan yang berujud amal sholih itu adalah wujud dari keimanan. Contoh husnul-khotimah adalah seseorang yang mati dalam memperjuangkan kalimat Alloh atau sesorang yang akhir amalannya dalam taat pada Alloh. Rasululloh shallAllohu alaihi wa sallam bersabda, yang artinya, โ€œSiapa saja yang mengucapkan Laa ilaaha illaLlaahโ€™ pada akhir hidupnya untuk mencari ridha Alloh , maka ia akan masuk surga. Siapa saja yang berpuasa pada akhir hidupnya untuk mencari ridha Alloh , maka dia akan masuk surga. Dan siapa saja yang bersedekah pada akhir hidupnya untuk mencari ridha Alloh, maka ia akan masuk surga. โ€ HR Ahmad V/391. Ketika hampir wafat, Amir bin Abdullah menangis dan berkata, โ€œPada saat kematian seperti ini seyogyanya orang-orang mau mengambil pelajaran agar dapat beramalsholih. Ya Alloh, hamba mohon ampunanMu atas segala dosa hamba. Hamba bertaubat dari segala dosa. Laa ilaaha illaLlaah.โ€ Begitulah yang ia ucapkan terus menerus hingga ia meninggal dunia. Sudah waktunya kita untuk segera beramal, jangan sampai kita menyesal. Al-Hasan berkata, โ€œMengherankan. Orang masih sempat tertawa padahal di belakangnya ada kobaran api neraka, dan masih sempat-sempatnya bersenang-senang padahal kematian dari belakangnya โ€œ SUMBER
Bukhari dan Muslim). Baca juga: 15 Peristiwa Besar yang Terjadi di Hari Asyura 10 Muharram. Hadist tersebut sudah menjelaskan, bahwa dengan kita bersedekah dapat membawa keberkahan. Jika niat kita tulus lillahi ta'ala Insya Allah sedekah sekecil apapun akan diganti oleh Allah lebih dari itu. Sesuai dengan Alqur'an Surat Al-Baqarah:261, Allah Berulang kali mengurungkan niat hati berbagi? Wah, kebiasaan seperti ini mesti banget dihentikan Kawan. Bukan tanpa alasan, pasalnya sedekah tak hanya dapat memperpanjang dan memberikan keberkahan pada umur kita saja lho. Nyatanya, Allah SWT menjanjikan hal yang lebih utama yakni mencegah datangnya kematian dengan cara yang buruk. Junjungan besar kita, Rasulullah Muhammad SAW pernah bersabda, โ€œsesungguhnya sedekahnya orang muslim itu dapat menambah umurnya, dapat mencegah kematian yang buruk suโ€™ul khotimah, Allah akan menghilangkan darinya sifat sombong, kefakiran dan sifat bangga pada diri sendiri.โ€ HR. Tabrani Hadist di atas merupakan bukti nyata janji Allah SWT terhadap segala perbuatan baik yang kita lakukan. Akan sangat disayangkan jika umur yang Allah berkahkan pada kita hanya akan sia โ€“ sia saja tanpa kita manfaatkan dalam jalan kebaikan. Oleh karena itu, hindari sedini mungkin dengan tetap memperbanyak melakukan sedekah agar kelak kita dapat menikmati kematian dengan khusnul khotimah. Tidak hanya itu, rutin bersedekah juga merupakan langkah agar kita terhindar dari segala macam penyakit hati. Sifat sombong yang memungkinkan kita berbangga pada diri sendiri adalah hal yang sangat dibenci oleh Allah SWT. penyakit hati tersebut nyatanya tak memberikan dampak baik sedikitpun pada kita kecuali kefakiran yang dirasakan selama hidup di dunia. Naudzubillah min dzalik. Sungguh mengerikan ya Kawan janji Allah SWT pada hambanya yang menyia โ€“ nyiakan kesempatan hidup di dunia tanpa gemar bersedekah. Pastikan diri kamu bukan diantaranya dengan tetap memedulikan saudara โ€“ saudara kita yang tak berdaya. Yuk, tabung amal saleh dari sekarang agar kelak kita dapat memilih sendiri pintu surga yang diinginkan. Back to top button Diriwayatkan dari sahabat Amr bin Auf, Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya sedekah seorang muslim dapat menambah umurnya, dapat mencegah kematian yang su'ul khotimah, Allah akan menghilangkan sifat sombong, kefakiran, dan sifat berbangga diri darinya." (HR. Thabrani) apakah umur dapat bertambah?
Dalam Al-Qurโ€™an, pesan kepada tiap orang mukmin agar teguh berislam hingga akhir hayat sangatlah tegas. Seruan tersebut dimulai dengan perintah agar mereka bertakwa semaksimal mungkin. Allah berfirman ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ุญูŽู‚ู‘ูŽ ุชูู‚ูŽุงุชูู‡ู ูˆูŽู„ุง ุชูŽู…ููˆุชูู†ู‘ูŽ ุฅูู„ุง ูˆูŽุฃูŽู†ู’ุชูู…ู’ ู…ูุณู’ู„ูู…ููˆู†ูŽ Artinya, โ€œHai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islamโ€ QS. Ali Imran [3] 102. Pada penggalan akhir ayat tersebut wa lรข tamรปtunna illรข wa antum muslimรปn Allah memerintahkan kepada kita agar mati dalam keadaan beragama Islam. Manusia sendiri tidak akan mampu menjadikan dirinya tetap dalam agama Islam karena pada hakikatnya husnul khatimah ataupun suโ€™ul khatimah baik atau buruknya akhir hidup manusia adalah kuasa Allah subhanahu wataโ€™ala. Oleh karenanya Allah memberikan jalan kepada manusia sebagai ikhtiar memperoleh predikat mati husnul khatimah/membawa agama Islam. Disebutkan dalam kitab karya Syekh Abdullah bin Alawi al-Haddad dalam karyanya, Nashaihu Ad-Diniyah, menjelaskan beberapa hal yang sering menjadi sebab seseorang memungkasi kehidupan di dunia dengan keburukan suโ€™ul khatimah. Beliau berkata ูˆุงุนู„ู… ุงูŽู†ูŽู‘ู‡ ููƒูŽุซููŠู’ุฑู‹ุง ู…ูŽุง ูŠูุฎู’ุชูŽู…ู ุจูุงู„ุณูู‘ูˆู’ุกู ู„ูู„ูŽู‘ุฐููŠู’ู†ูŽ ูŠูŽุชูŽู‡ูŽุงูˆูŽู†ููˆู’ู†ูŽ ุจูุงู„ุตูŽู‘ู„ูŽุงุฉู ุงู„ู’ู…ูŽูู’ุฑููˆู’ุถูŽุฉู ูˆูŽุงู„ุฒูŽู‘ูƒูŽุงุฉู ุงู„ู’ูˆูŽุงุฌูุจูŽุฉู ูˆูŽุงู„ูŽู‘ุฐููŠู’ู†ูŽ ูŠูŽุชูŽุชูŽุจูŽู‘ุนููˆู’ู†ูŽ ุนูŽูˆู’ุฑูŽุงุชู ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ูŠูŽู†ู’ู‚ูุตููˆู’ู†ูŽ ุงู„ู’ู…ููƒู’ูŠูŽุงู„ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ููŠู’ุฒูŽุงู†ูŽ ูˆูŽุงู„ูŽู‘ุฐููŠู’ู†ูŽ ูŠูŽุฎู’ุฏูŽุนููˆู’ู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽูŠูŽุบู’ุดูŽูˆู’ู†ูŽู‡ูู…ู’ ูˆูŽูŠูŽู„ู’ุจูŽุณููˆู’ู†ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ูููŠู’ ุงูู…ููˆู’ุฑู ุงู„ุฏูู‘ูŠู’ู†ู ูˆูŽุงู„ุฏูู†ู’ูŠูŽุง ูˆูŽุงู„ูŽู‘ุฐููŠู’ู†ูŽ ูŠููƒูŽุฐูู‘ุจููˆู’ู†ูŽ ุงูŽูˆู’ู„ููŠูŽุงุกูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽูŠูŽู†ู’ูƒูุฑููˆู’ู†ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ุจูุบูŽูŠู’ุฑู ุญูŽู‚ูู‘ ูˆูŽุงู„ูŽู‘ุฐููŠู’ู†ูŽ ูŠูŽุฏู’ุนููˆู’ู†ูŽ ุงูŽุญู’ูˆูŽุงู„ูŽ ุงู„ู’ุงูŽูˆู’ู„ููŠูŽุงุกู ูˆูŽู…ูŽู‚ูŽุงู…ูŽุงุชูู‡ูู…ู’ ู…ูู†ู’ ุบูŽูŠู’ุฑู ุตูุฏู’ู‚ู ูˆูŽุงูŽุดู’ุจูŽู‡ูŽ ุฐูŽู„ููƒูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุงูู…ููˆู’ุฑู ุงู„ุดูŽู‘ู†ููŠู’ุนูŽุฉู โ€œKetahuilah bahwa kebanyakan suโ€™ul khatimah adalah bagi orang-orang yang meremehkan shalat fardhu dan kewajiban zakat, mencari-cari aib Muslimin yang lain, mengurangi takaran dan timbangan, orang-orang yang menipu Muslim dan menutupi atas mereka dalam masalah agama dan dunia, menganggap bohong pada kekasih-kekasih Allah dan mengingkarinya, mengaku dirinya berada pada derajat kewalian kekasih Allah tanpa adanya pembenaran, dan sebagainya,โ€ Syekh Abdullah bin Alawi al-Haddad, Nashaihu Ad-Diniyah, Haramain, hal. 7. Pertama, meremehkan kewajiban shalat dan zakat. Shalat lima waktu merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang baligh dan berakal. Perintah shalat menjadi kewajiban pertama yang harus dijalankan sekaligus amal manusia pertama yang akan dihisab. Jika meremehkannya saja adalah sebuah dosa apalagi dengan sengaja meninggalkan. Sebagaimana firman Allah ููŽูˆูŽูŠู’ู„ูŒ ู„ูู„ู’ู…ูุตูŽู„ูู‘ูŠู†ูŽ ูค ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ู‡ูู…ู’ ุนูŽู†ู’ ุตูŽู„ุงุชูู‡ูู…ู’ ุณูŽุงู‡ููˆู†ูŽ ูฅ โ€œMaka celakalah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya,โ€ QS. Al-Maโ€™un[107] 4-5. ู‚ูู„ู’ ุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุฃูŽู†ูŽุง ุจูŽุดูŽุฑูŒ ู…ูุซู’ู„ููƒูู…ู’ ูŠููˆุญูŽู‰ ุฅูู„ูŽูŠู‘ูŽ ุฃูŽู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุฅูู„ูŽู‡ููƒูู…ู’ ุฅูู„ูŽู‡ูŒ ูˆูŽุงุญูุฏูŒ ููŽุงุณู’ุชูŽู‚ููŠู…ููˆุง ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุงุณู’ุชูŽุบู’ููุฑููˆู‡ู ูˆูŽูˆูŽูŠู’ู„ูŒ ู„ูู„ู’ู…ูุดู’ุฑููƒููŠู†ูŽ ูฆุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ู„ุง ูŠูุคู’ุชููˆู†ูŽ ุงู„ุฒู‘ูŽูƒูŽุงุฉูŽ ูˆูŽู‡ูู…ู’ ุจูุงู„ุขุฎูุฑูŽุฉู ู‡ูู…ู’ ูƒูŽุงููุฑููˆู†ูŽ ูง โ€œKatakanlah bahwa Aku Nabi Muhammad hanyalah seorang manusia seperti kalian, diwahyukan kepadaku bahwa Tuhan kalian adalah Tuhan yang Maha-Esa, maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya. Dan celaka besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan-Nya, yaitu orang-orang yang tidak menunaikan zakat dan mereka kafir akan adanya kehidupan akhirat,โ€ QS Fushilat[41] 6-7. Pada ayat tersebut di atas terdapat kata โ€œwailโ€ yang artinya celakalah. Ini menunjukkan bahwa siapa saja yang dengan sadar meremehkan atau bahkan meninggalkan shalat dan zakat baginya adalah kerugian. Dan kerugian bagi seorang muslim adalah ketika mendapatkan siksaan dari Allah subhanahu wataโ€™ala. Sebagaimana tertuang dalam artikel sebelumnya, ada 15 siksaan bagi orang-orang yang meninggalkan shalat. Tiga di antaranya adalah siksaan ketika meninggal dunia. Hal ini menguatkan pendapat Syekh Abdullah bin Alawi al-Haddad bahwa meremehkan kewajiban shalat dan zakat adalah salah satu sebab akhir kehidupan yang tidak baik suโ€™ul khatimah. Kedua, suka mencari-cari aib muslimin. Biasanya orang-orang yang sibuk dengan urusan orang lain akan lupa dengan urusannya sendiri. Begitu juga ketika sibuk mencari keburukan orang lain maka keburukannya sendiri pun terlupakan. Ia tidak menyadari bahwa dirinya berada dalam maksiat dan dosa, hingga akhirnya meninggal dunia dalam keadaan tidak bertobat. Naudzu billah min dzรขlik. Larangan ini terdapat dalam firman Allah subhanahu wataโ€™la. ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ุงุฌู’ุชูŽู†ูุจููˆุง ูƒูŽุซููŠุฑู‹ุง ู…ูู†ูŽ ุงู„ุธู‘ูŽู†ูู‘ ุฅูู†ู‘ูŽ ุจูŽุนู’ุถูŽ ุงู„ุธู‘ูŽู†ูู‘ ุฅูุซู’ู…ูŒ ูˆูŽู„ุง ุชูŽุฌูŽุณู‘ูŽุณููˆุง ูˆูŽู„ุง ูŠูŽุบู’ุชูŽุจู’ ุจูŽุนู’ุถููƒูู…ู’ ุจูŽุนู’ุถู‹ุง ุฃูŽูŠูุญูุจู‘ู ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุฃู’ูƒูู„ูŽ ู„ูŽุญู’ู…ูŽ ุฃูŽุฎููŠู‡ู ู…ูŽูŠู’ุชู‹ุง ููŽูƒูŽุฑูู‡ู’ุชูู…ููˆู‡ู ูˆูŽุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ุชูŽูˆู‘ูŽุงุจูŒ ุฑูŽุญููŠู…ูŒ ูกูข โ€œHai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka kecurigaan, karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha-Penerima tobat lagi Maha-Penyayang,โ€ QS. Al-Hujarat[49] 12. Ketiga, mengurangi takaran dan timbangan. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak mungkin bisa hidup sendiri. Semua saling membutuhkan dalam segala hal. Perdagangan merupakan salah satu bentuk kerja sama agar manusia bisa bertahan hidup. Dalam transaksi tersebut ada kondisi saling memberi keuntungan. Oleh karenanya Islam melarang adanya kecurangan dan penipuan dalam berdagang. ูˆูŽูŠู’ู„ูŒ ู„ูู„ู’ู…ูุทูŽููู‘ูููŠู†ูŽ ูก ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุฅูุฐูŽุง ุงูƒู’ุชูŽุงู„ููˆุง ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ูŠูŽุณู’ุชูŽูˆู’ูููˆู†ูŽ ูข ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ูƒูŽุงู„ููˆู‡ูู…ู’ ุฃูŽูˆู’ ูˆูŽุฒูŽู†ููˆู‡ูู…ู’ ูŠูุฎู’ุณูุฑููˆู†ูŽ ูฃ โ€œKecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, yaitu orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi,โ€ QS. Al-Muthaffifin [83] 1-3. Jika kecurangan terus-menerus dilakukan maka selama hidupnya pula ia makan dari hasil yang tidak halal. Dengan demikian ia akan mati dalam keadaan membawa harta benda yang haram dan beban dosa terhadap saudaranya. Keempat, menipu Muslim dan menutupi atas mereka dalam masalah agama dan dunia. Seringkali kepentingan duniawi melenakan banyak orang di mana saja. Hanya karena dunia, kadang seseorang rela menempuh segala cara, termasuk melalui jalur yang batil. Kecurangan dan penipuan merupakan hal yang biasa terjadi dengan latar yang sama, yakni kepentingan duniawi. Bahkan, bagi mereka yang sudah dibutakan, agama pun bisa berubah sekadar alat untuk memperoleh keuntungan, baik berupa harta, pujian, ketenaran, maupun pangkat. Sebagaimana disebutkan dalam kitab Taโ€™lim al-Mutaโ€™allim pada bab niat, โ€œBanyak amal akhirat menjadi amal dunia dikarenakan niat yang jelek.โ€ Jika hal ini terus-menerus dikerjakan hingga ajal menjemput maka ia tidak hanya dosa atas kezaliman terhadap orang lain, lebih jauh ia berdosa atas nama agama. ู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูุฑููŠุฏู ุงู„ู’ุนูŽุงุฌูู„ูŽุฉูŽ ุนูŽุฌู‘ูŽู„ู’ู†ูŽุง ู„ูŽู‡ู ูููŠู‡ูŽุง ู…ูŽุง ู†ูŽุดูŽุงุกู ู„ูู…ูŽู†ู’ ู†ูุฑููŠุฏู ุซูู…ู‘ูŽ ุฌูŽุนูŽู„ู’ู†ูŽุง ู„ูŽู‡ู ุฌูŽู‡ูŽู†ู‘ูŽู…ูŽ ูŠูŽุตู’ู„ุงู‡ูŽุง ู…ูŽุฐู’ู…ููˆู…ู‹ุง ู…ูŽุฏู’ุญููˆุฑู‹ุง ูกูจ โ€œBarangsiapa menghendaki kehidupan sekarang duniawi maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka Jahannam; ia akan memasukinya dalam Keadaan tercela dan terusir,โ€ QS. Al-Isra[17] 18. Kelima, menganggap bohong pada kekasih-kekasih Allah dan mengingkarinya. Jika melihat sejarah Islam, perjuangan para utusan selalu dihadapkan dengan para penolak ajarannya, baik perseorangan maupun golongan. Hal ini tidak berhenti di zaman Rasul, sahabat, tabiโ€™in, hingga para ulama kekasih Allah yang datang belakangan. Hingga saat ini tantangan demi tantangan silih berganti terjadi pada pejuang di jalan Allah mulai dari tingkat kepercayaan, fitnah, iri, dengki, sampai pada penolakan dan perlawanan. Orang yang mengingkari utusan Allah berarti ia menyakitinya. Siapa yang menyakiti utusan Allah sama juga ia menyakiti Allah subhanahu wataโ€™ala. Maka lakanat Allah-lah yang lebih pantas untuk mereka. ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ูŠูุคู’ุฐููˆู†ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูˆูŽุฑูŽุณููˆู„ูŽู‡ู ู„ูŽุนูŽู†ูŽู‡ูู…ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูููŠ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ูˆูŽุงู„ุขุฎูุฑูŽุฉู ูˆูŽุฃูŽุนูŽุฏู‘ูŽ ู„ูŽู‡ูู…ู’ ุนูŽุฐูŽุงุจู‹ุง ู…ูู‡ููŠู†ู‹ุง ูฅูง ูˆูŽุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ูŠูุคู’ุฐููˆู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽุงุชู ุจูุบูŽูŠู’ุฑู ู…ูŽุง ุงูƒู’ุชูŽุณูŽุจููˆุง ููŽู‚ูŽุฏู ุงุญู’ุชูŽู…ูŽู„ููˆุง ุจูู‡ู’ุชูŽุงู†ู‹ุง ูˆูŽุฅูุซู’ู…ู‹ุง ู…ูุจููŠู†ู‹ุง ูฅูจ โ€œSesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya, Allah akan melaknatinya di dunia dan akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang menghinakan dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat. Maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata,โ€ QS. Al-Isra[17] 18. Jika mereka mati sebelum bertobat, maka mereka mati dalam keadaan terlaknat. Semoga kita semua menjadi bagian dari orang-orang yang dijaga dari mati suโ€™ul khatimah. Jaenuri, Dosen Fakultas Agama Islam UNU Surakarta
Sementara itu, juru bicara Abuya Muhtadi, Nazzarudin membenarkan imbauan yang disampaikan Abuya terkait dengan Reuni 212. Ia menjelaskan, Abuya tak ingin ada warga Banten yang ikut agenda tersebut lantaran masih dalam situasi pandemi Covid-19. "Saat ini kan Covid-19 masih belum mereda, jadi Abuya memang memberikan imbauan supaya tidak ada Ilustrasi su'ul khotimah. Foto PixabayMeninggal dalam keadaan husnul khotimah adalah impian setiap Muslim. Sebaliknya, meninggal dalam keadaan suโ€™ul khotimah menjadi hal yang paling ditakuti. Apa itu suโ€™ul khotimah?Suโ€™ul khotimah adalah kematian yang buruk bagi seorang Muslim. Majdi Fathi Sayyid dalam buku Su'ul Khatimah, Akhir Kehidupan yang Buruk menerangkan lebih lanjut tentang pengertian Suโ€™ul Khotimah. Menurutnya, suโ€™ul khotimah mempunyai dua kekufuran dan keraguan tentang Islam dan keimanan kepada Allah yang meliputi hati seorang hamba pada saat sakaratul maut sehingga ia meninggal dalam keadaan ragu terhadap kebenaran keadaan hati seorang hamba yang masih disibukkan dengan permasalahan dunia yang akan ditinggalkannya. Misalnya, saat sakaratul maut masih memikirkan harta benda yang dimiliki di dunia. Dapat dikatakan, orang seperti itu meninggal dunia dalam keadaan ingkar kepada demikian, orang yang meninggal dunia dalam keadaan berbuat maksiat kepada Allah, seperti ber-ghibah, berzina, atau mengadu domba, disebut meninggal dunia dalam keadaan suโ€™ul SAW bersabda, โ€œDan sungguh ada seseorang yang mengamalkan amalan-amalan penghuni surga, sehingga tak ada jarak antara dia dan neraka selain sehasta atau dua hasta, lantas takdir mendahuluinya sehingga dia melakukan amalan-amalan penghuni neraka sehingga dia memasukinya.โ€ HR BukhariLalu, apa yang menyebabkan seseorang bisa meninggal dalam keadaan suโ€™ul khotimah dan bagaimana tanda-tandanya? Simak ulasan berikut ini untuk mengetahui penjelasan Suโ€™ul KhotimahIlustrasi su'ul khotimah. Foto PexelsAda banyak faktor penyebab suโ€™ul khotimah. Syaikh Mahmud Al-Mishri lewat buku Suโ€™ul Khatimah Kisah-kisah Tragis Akhir Kehidupan merangkum beberapa di Ragu, kufur, dan mengerjakan bidโ€™ahApabila seseorang meyakini sifat dan aktivitas Allah dengan pengertian-pengertian yang menyimpang dari kebenaran, maka besar kemungkinan ia tidak bisa terhindar dari suโ€™ul umat yang mengalami nasib seperti ini ketika mereka menciptakan bidโ€™ah-bidโ€™ah dalam agama Allah, menyimpang, menyeleweng dari kebenaran, dan terjebak di dalamnya. Jika tidak segera bertobat, dia akan meninggal dalam suโ€™ul khotimah dan membuat segala amal ibadahnya berfirman, โ€œDan orang-orang yang kafir, amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. Dan didapatinya ketetapan Allah disisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya.โ€ QS An-Nur 39.2. Taswif At-Taubah menunda-nunda bertaubatDi antara faktor-faktor penting penyebab suโ€™ul khotimah, menunda-nunda bertaubat adalah salah satu yang paling utama. Seseorang acapkali tenggelam dalam kenikmatan duniawi, menunda-nunda bertaubat meski masih diberi kesempatan oleh Allah akhirnya, tanpa sadar malaikat maut sudah menanti untuk menjemput ajalnya. Setelah itu, yang bisa dilakukan hanyalah menyesali seluruh hidup yang dihabiskan untuk berbuat durhaka kepada Allah. Sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allahโ€œโ€™Ya Tuhanku, kembalikanlah aku ke dunia, agar aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan.โ€™ Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan.โ€ QS. Al-Mukminun 99-1003. Tidak konsisten dalam ketaatan kepada AllahOrang yang konsisten taat kepada Allah adalah orang-orang yang diteguhkan keimanannya di dunia dan akhirat. Merekalah yang akan menjadi penghuni surga. Sebaliknya, orang-orang yang selama hidupnya dipermainkan syahwat, mereka yang dipastikan suโ€™ul khotimah. Allah berfirmanโ€œAllah meneguhkan iman orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zhalim dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.โ€ QS. Ibrahim 27Tanda-tanda Suโ€™ul KhotimahIlustrasi su'ul khotimah. Foto PexelsMarah dan mencela qadha Allah, merasa terlepas dari rencana-Nya, bersikap munafik dan riya, lalai mengingat Allah, itu semua adalah sedikit tanda-tanda suโ€™ul khotimah. Selain itu, ada pula tanda-tanda sebelum dikubur, ketika dikubur, dan sesudah dikubur, yang dikutip dari buku Tamasya ke Negeri Akhirat tulisan Mahmud Al-Mishri Abu Tanda-tanda sebelum meninggalKetika menjelang detik-detik kematiannya, sebagian orang yang suโ€™ul khotimah mengucapkan kalimat-kalimat yang menyalahkan Allah, yakni menentang ketentuan-Nya atas takdir kematian. Mereka sibuk menyalahkan Allah sampai-sampai tidak bisa mengucapkan kalimat Tanda-tanda ketika dimandikanOrang yang meninggal dalam kebaikan akan terlihat seperti tidur dengan tenang. Namun, orang yang meninggal dalam keadaan sebaliknya akan tampak gelisah dan takut mati. Itu semua terlihat dari perubahan raut itu, ada pula yang mengatakan, orang yang suโ€™ul khotimah ketika dimandikan warna kulitnya akan berubah menjadi hitam seperti arang, mulai dari kepala, bagian tengah tubuh, hingga Tanda-tanda ketika dikuburkanTanda-tanda suโ€™ul khotimah selanjutnya adalah jenazahnya sulit dikubur. Entah itu karena berat, tidak bisa menghadap kiblat, diganggu binatang, dan halangan-halangan lainnya. Satu hal yang pasti, orang yang suโ€™ul khotimah tidak akan meninggal dengan tenang layaknya orang husnul yang dimaksud dengan suโ€™ul khotimah?Apa penyebab suโ€™ul khotimah?Apa tanda-tanda suโ€™ul khotimah? HusnulKhatimah (akhir yang baik) dan Su`ul Khatimah (akhir yang buruk) adalah dua keadaan manusia ketika meninggalkan dunia yang fana ini. Berakhirnya kehidupan manusia di dunia ini adalah dengan datangnya kematian, dan putusnya hubungan dengan dunia, kemudian bangkit dari kuburnya dan berkumpul di hari kiamat kelak. Pada saat manusia berada dalam keadaan sakaratul maut, itulah []
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID 0oKWrP1LQRypr2ouUCAZZZ8NSMA1CRCHG62n2EiU6I91iLZOa3r5kw==
Ketahuilah bahwa kebanyakan su'ul khatimah adalah bagi orang-orang yang meremehkan shalat fardhu dan kewajiban zakat, mencari-cari aib Muslimin yang lain, mengurangi takaran dan timbangan, orang-orang yang menipu Muslim dan menutupi atas mereka dalam masalah agama dan dunia, menganggap bohong pada kekasih-kekasih Allah dan mengingkarinya, mengaku dirinya berada pada derajat kewalian (kekasih Allah) tanpa adanya pembenaran, dan sebagainya," (Syekh Abdullah bin Alawi al-Haddad, Nashaihu
๏ปฟSenin, 26 Zulqaidah 1444 H / 26 April 2010 1125 wib views Janganlah kita terlampau puas dengan amal shalih yang sudah kita lakukan dan bersandar padanya. Apalagi diikuti dengan merasa bangga diri dan merasa sudah pasti menjadi ahli surga. Akibatnya, tidak lagi berharap kepada rahmat Allah dan kemurahan-Nya. Sesungguhnya perbuatan hamba ditentukan pada akhir hayatnya. Dan kita tidak tahu di atas kondisi apa mengakhiri kehidupan kita, apakah husnul khatimah akhir hayat yang baik atau su'ul khatimah akhir hayat yang buruk. Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda, โ€œSesungguhnya segala perbuatan ditentukan bagian akhirnya.โ€ HR. Bukhari. Artinya, barangsiapa yang telah ditetapkan oleh Allah beriman di akhir hayatnya, meskipun sebelumnya dia kufur dan selalu melakukan maksiat, menjelang kematiannya ia akan beriman. Ia meninggal dalam keadaan beriman dan dimasukkan ke dalam surga. Demikan juga dengan orang yang sudah ditentukan kafir atau fasik di akhir hayatnya, meskipun sebelumnya ia beriman, maka menjelang kematiannya ia akan melakukan kekufuran. Ia meninggal dalam keadaan kufur dan akan dimasukkan ke dalam neraka. Dari Abdullah bin Mas'ud, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda ููŽุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุฌูู„ูŽ ู…ูู†ู’ูƒูู…ู’ ู„ูŽูŠูŽุนู’ู…ูŽู„ู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ู…ูŽุง ูŠูŽูƒููˆู†ู ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ู ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู ุฅูู„ู‘ูŽุง ุฐูุฑูŽุงุนูŒ ููŽูŠูŽุณู’ุจูู‚ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูƒูุชูŽุงุจูู‡ู ููŽูŠูŽุนู’ู…ูŽู„ู ุจูุนูŽู…ูŽู„ู ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู ูˆูŽูŠูŽุนู’ู…ูŽู„ู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ู…ูŽุง ูŠูŽูƒููˆู†ู ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ู ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู ุฅูู„ู‘ูŽุง ุฐูุฑูŽุงุนูŒ ููŽูŠูŽุณู’ุจูู‚ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุงู„ู’ูƒูุชูŽุงุจู ููŽูŠูŽุนู’ู…ูŽู„ู ุจูุนูŽู…ูŽู„ู ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู "Sesungguhnya ada salah seorang dari kalian beramal dengan amalan ahli surga sehingga jarak antara dirinya dengan surga hanya hanya tinggal satu hasta, tapi catatan takdir mendahuluinya lalu dia beramal dengan amalan ahli neraka, lantas ia memasukinya. Dan sesungguhnya ada salah seorang dari kalian beramal dengan amalan ahli neraka sehingga jarak antara dirinya dengan neraka hanya tinggal satu hasta, tapi catatan takdir mendahuluinya, lalu ia beramal dengan amalan ahli surga, lantas ia memasukinya." HR. Bukhari dan Muslim Dalam riwayat Sahl bin Sa'ad al Sa'idi, "Sesunggunya ada seorang dari kalian benar-benar melakukan amalan ahli surga, dalam apa yang nampak kepada manusia. . . ." HR. Bukhari dan Muslim Karenanya, kita harus senantiasa berdoa supaya Allah senantiasa memberikan keteguhan hati di atas kebenaran dan kebaikan serta memberikan kepada kita husnul khatimah. Sebaliknya kita juga berlindung kepada Allah dari su'ul khatimah dan kesudahan yang buruk. Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam senantiasa berdoa, ูŠูŽุง ู…ูู‚ูŽู„ู‘ูุจูŽ ุงู„ู’ู‚ูู„ููˆู’ุจูุŒ ุซูŽุจู‘ูุชู’ ู‚ูŽู„ู’ุจููŠ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฏููŠู’ู†ููƒูŽ โ€œWahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hati di atas agama-Mu.โ€ Dalam riwayat muslim beliau shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda, โ€œsesungguhnya hati semua manusia berada di antara dua jari Allah, seolah-olah hanya satu hati. Allah berbuat sekehendak-Nya.โ€ Lalu beliau berdoa, ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ู…ูุตูŽุฑู‘ูููŽ ุงู„ู’ู‚ูู„ููˆุจู ุตูŽุฑู‘ููู’ ู‚ูู„ููˆุจูŽู†ูŽุง ุนูŽู„ูŽู‰ ุทูŽุงุนูŽุชููƒูŽ โ€œWahai Dzat yang memalingkan hati, palingkanlah hati kami kepada ketaatan kepada-Mu.โ€ Sebab Su'ul Khatimah Ibnu Hajar al Haitami berkata, โ€œSesungguhnya akhir hayat yang buruk diakibatkan bibit keburukan yang terpendam dalam jiwa manusia, yang tidak diketahui orang lain. Kadang-kadang seseorang melakukan perbuatan-perbuatan ahli neraka, namun di dalam jiwanya terpendam bibit kebaikan. Maka, menjelang ajalnya bibit kebaikan itu tumbuh dan mengalahkan kejahatannya. Sehingga ia mati dalam keadaan husnul khatimah." Abdul Aziz bin Dawud berkata, โ€œAku hadir pada seseorang yang sedang ditalqin dibimbing untuk mengucapkan kalimat syahadat, akan tetapi ia tidak mau. Lalu aku bertanya tentang orang ini. Ternyata ia seorang peminum khamer." Pada kesempatan yang lain ia berkata, โ€œBerhati-hatilah dengan dosa, karena dosa bisa menjerumuskan seseorang ke dalam su'ul khatimah." Berhati-hatilah dengan dosa, karena dosa bisa menjerumuskan seseorang ke dalam su'ul khatimah. Abdul Aziz bin Dawud Kisah Tragis seorang ahli Ibadah yang mati Su'ul Khatimah Manshur bin Ammar mengisahkan, dulu kala aku punya seorang teman yang suka melampaui batas, lalu bertaubat. Aku melihat dia banyak beribadah dan shalat tahajjud. Suatu ketika aku putus komunikasi dengannya. Dan menurut kabar dari orang-orang, ia sedang sakit. Maka aku pergi ke rumahnya dan anak perempuannya datang menemuiku. Dia bertanya, โ€œSiapa yang engkau ingin temui?โ€ Aku menjawab, โ€œSi fulan.โ€ Maka ia mengizinkanku masuk dan akupun bergegas ke dalam melihatnya sedang tebaring di atas ranjang yang terletak di tengah rumah. Mukanya terlihat kehitaman, kedua matanya tertutup dan kedua bibirnya bengkak dan menebal. Aku berkata padanya dengan perasaan takut melihatnya, โ€œWahai saudaraku, perbanyaklah mengucap Laa Ilaaha Illallaah.โ€ Ia membuka kedua matanya dan menatapku dengan penuh kemarahan, lalu ia tak sadarkan diri. Kembali kuulangi perkataanku kedua kalinya, wahai saudaraku perbanyaklah mengucap Laa Ilaaaha Illallaah.โ€ Pada saat aku mengulanginya untuk ke tiga kalinya, lalu ia membuka matanya dan berkata, โ€œWahai Manshur, saudaraku, kalimat ini telah menjauh dariku.โ€ Aku bergumam, "Tiada daya dan tiada upaya melainkan dengan izin Allah, Dzat Mahatinggi dan Mahamulia." Kemudian aku bertanya padanya, โ€œwahai saudaraku, di manakah shalat, puasa, tahajud dan shalat malammu?โ€ Ia menjawab, โ€œAku melakukan semua itu bukan untuk Allah Subhanahu wa Ta'ala dan taubatku hanyalah taubat palsu. Sebenarnya aku melakukan semua itu supaya aku dikenal dan disebut-sebut orang, aku melakukannya dengan maksud pamer kepada orang lain. Bila aku menyepi seorang diri, aku masuk ke dalam rumah dan memasang tirai-tirai, lalu aku minum khamer dan menantang Tuhan dengan kemaksiatan-kemaksiatan. Aku terus melakukan itu sampai beberapa masa. Kemudian aku ditimpa penyakit hingga hampir binasa. Saat itu juga aku suruh anak perempuanku, ambilkanlah aku mushaf!โ€™ dan aku berdoa, Ya Allah, demi kebenaran Al-Qurโ€™an yang agung, sembuhkanlah aku!โ€™ Dan aku berjanji tidak akan kembali melakukan dosa untuk selamanya. Maka Allah membebaskanku dari penyakit. Setelah sembuh, aku kembali kepada keadaan semula, hidup berpoya-poya dan berhura-hura. Syetan telah membuatku lupa dengan perjanjian yang telah kuikrarkan kepada Tuhanku. Aku terlena dalam keadaan itu sampai beberapa saat lamanya hingga aku menderita sakit hampir mati karenanya. Lalu aku perintahkan keluargaku membawaku ke tengah-tengah rumah seperti biasanya. Kemudian aku suruh mereka mengambilkan mushaf dan aku mulai membacanya. Lalu aku acungkan mushaf itu seraya berdoa, Ya Allah, demi kehormaan kalam-Mu yang ada dalam mushaf ini, bebasknalah aku dari penyakitku!.โ€™ Maka Allah mengabulkan permintaanku dan menyembuhkan penyakitku. Kemudian aku kembali hidup bersenang-senang dan akupun jatuh sakit lagi. Lalu aku perintahkan keluargaku membawaku ke tengah-tengah rumah seperti yang engkau lihat sekarang ini. Kemudian aku menyuruh mereka mengambilkan mushaf untuk kubaca, tetapi mataku sudah tidak bisa melihat saru huruf-pun. Aku pun menyadari bahwa Allah sudah murka kepadaku. Lalu aku acungkan mushaf itu di atas kepalaku sembari memohon, Ya Allah, demi kehormatan mushaf ini, bebaskalah aku dari penyakit ini, wahai penguasa bumi dan langit!โ€™ Tiba-tiba aku mendengar seperti suara memanggil, engkau bertaubat tatkala engkau sakit, dan engkau kembali kepada perbuatan dosa tatkala engkau sembuh. Betapa banyak Dia menyelamatkanmu dari kesusahan, dan betapa bayak Dia menyingkap balaโ€™ cobaan tatkala engkau diuji. Tidaklah engkau takut dengan kematian? Dan engkau telah binasa di dalam kesalahan-kesalahanโ€™.โ€ Engkau bertaubat tatkala engkau sakit, dan engkau kembali kepada perbuatan dosa tatkala engkau sembuh. Betapa banyak Dia menyelamatkanmu dari kesusahan, dan betapa bayak Dia menyingkap balaโ€™ cobaan tatkala engkau diuji. Tidaklah engkau takut dengan kematian? Dan engkau telah binasa di dalam kesalahan-kesalahanโ€™. Manshur bin Ammar berkata, โ€œsungguh demi Allah aku keluar dari rumahnya dengan air mata tertumpah merenungkan ibrah yang baru kulihat, dan belum sampai di pintu rumahku, sampailah kabar bahwa dia sudah meninggal.โ€ [PurWD/ Sumber Miโ€™ah Qishash wa Qishah fi Anis ash-Shalihin wa Samir al Muttaqin, Muhammad Amin al Jundi, edisi Indonesia 101 kisah teladan, Mitra Pustaka Yogyakarta, Cet XI November 2006. Tulisan terkait * Doa Agar Diteguhkan di Atas Hidayah * Yang Gagal Menjadi Mujahid * Menumbuhkan Kecintaan kepada Surga * Hii.. Kencani Pelacur, Mati Dimakan Tikus Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita! +Pasang iklan Gamis Syari Murah Terbaru Original FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai. Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas? Di sini Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan > jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub 0857-1024-0471 Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller NABAWI HERBA Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon 60%. Pembelian bisa campur produk > jenis produk.

Namun yang paling menentukan adalah apa yang dinamakan khatimah, yakni sebuah akhir kehidupan ketika seseorang mendapat predikat bahagia (husn) atau celaka (su). Sebagaimana Rasulullah telah mengatakan: "Seluruh amal itu terserah penutup (khatimah)-nya."

Jakarta - Suโ€™ul artinya jelek atau buruk dan khotimah artinya penutup. Yang dimaksud dengan suโ€™ul khotimah adalah penutup kehidupan dunia yang buruk, seperti seseorang meninggal dunia dalam keadaan durhaka kepada Allah SWT. Ataupun orang yang meninggal ketika sedang melaksanakan maksiat. Imam Al-Ghazali mengatakan, penyebab meninggal dunia secara su'ul khotimah sebenarnya banyak. ูˆู„ูƒู† ูŠู…ูƒู† ุงู„ุฅุดุงุฑุฉ ุฅู„ู‰ ู…ุฌุงู…ุนู‡ุง ุฃู…ุง ุงู„ุฎุชู… ุนู„ู‰ ุงู„ุดูƒ ูˆุงู„ุฌุญูˆุฏ ููŠู†ุญุตุฑ ุณุจุจู‡ ููŠ ุดูŠุฆูŠู† Artinya โ€œKetahuilah, penyebab ini semua su'ul khotimah tidak mungkin disebutkan secara rinci, tetapi kita dapat menunjuki irisan-irisan garis besarnya. Adapun meninggal dalam keadaan ragu dan ingkar sehingga sebab su'ul khotimah terbatas pada dua hal,โ€ Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin. Hikmah di Balik Kisah Dialog Jibril dengan Kerbau, Kelelawar dan Cacing Inara Rusli Putuskan Lepas Cadar, Bagaimana Hukum Wanita Buka Cadar dalam Islam? Tapak Tilas dan Kenangan Para Nabi dalam Ritual Ibadah Haji Su'ul khotimah kata Imam Al-Ghazali berkaitan erat dengan keyakinan seseorang. Kekeliruan seseorang dalam berkeyakinan terhadap Allah seperti aqidah ahli bidโ€™ah dapat menyebabkan seseorang meninggal dunia dalam keadaan su'ul khotimah. Saksikan Video Pilihan iniMelihat Wajah Pahlawan dengan Bantuan AI Gajah Mada, Cut Nyak Dien, Raden Ajeng Kartini1. Taswif at-taubah menunda-nunda bertaubat Di antara faktor-faktor penting penyebab suโ€™ul khotimah menunda-nunda bertaubat yang menjadi salah satu faktor yang paling utama. Seseorang acapkali tenggelam dalam kenikmatan duniawi, menunda-nunda bertaubat meski masih diberi kesempatan oleh Allah SWT. Pada akhirnya, tanpa sadar malaikat maut sudah menanti untuk menjemput ajalnya. Setelah itu, yang bisa dilakukan hanyalah menyesali seluruh hidup yang dihabiskan untuk berbuat durhaka kepada Allah. Sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah โ€œโ€™Ya Tuhanku, kembalikanlah aku ke dunia, agar aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan.โ€™ Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan.โ€ QS. Al-Mukminun 99-100. 2. Ragu, kufur, dan mengerjakan bidโ€™ah Apabila seseorang meyakini sifat dan aktivitas Allah dengan pengertian-pengertian yang menyimpang dari kebenaran, maka besar kemungkinan ia tidak bisa terhindar dari suโ€™ul khotimah. Banyak umat yang mengalami nasib seperti ini ketika mereka menciptakan bidโ€™ah-bidโ€™ah dalam agama Allah, menyimpang, menyeleweng dari kebenaran, dan terjebak di dalamnya. Jika tidak segera bertobat, dia akan meninggal dalam keadaan suโ€™ul khotimah dan membuat segala amal ibadahnya tertolak. Allah berfirman โ€œDan orang-orang yang kafir, amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. Dan didapatinya ketetapan Allah disisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya.โ€ QS An-Nur 39. 3. Tidak konsisten dalam ketaatan kepada Allah SWT Orang yang konsisten taat kepada Allah adalah orang-orang yang diteguhkan keimanannya di dunia dan akhirat. Merekalah yang akan menjadi penghuni surga. Sebaliknya, orang-orang yang selama hidupnya dipermainkan syahwat, mereka dipastikan suโ€™ul khotimah. Allah berfirman โ€œAllah meneguhkan iman orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.โ€ QS. Ibrahim 27.Tanda-Tanda Suโ€™ul Khotimah1. Sulit dibimbing mengucapkan แบ“ikir lฤ ilฤha illallฤh ketika menghadapi sakaratul maut 2. Sering melalaikan shalat 3. Durhaka kepada orang tua 4. Suka mengkonsumsi khamr 5. Melakukan dosa besar, keji, dan tidak mau bertaubat kepada Allah SWT 6. Suka berbuat zalim terhadap orang lain 7. Bicara kasar dan kotor 8. Jarang mengingat mati 9. Gila harta* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
.
  • mw89l5bj30.pages.dev/243
  • mw89l5bj30.pages.dev/839
  • mw89l5bj30.pages.dev/891
  • mw89l5bj30.pages.dev/305
  • mw89l5bj30.pages.dev/911
  • mw89l5bj30.pages.dev/246
  • mw89l5bj30.pages.dev/628
  • mw89l5bj30.pages.dev/287
  • mw89l5bj30.pages.dev/653
  • mw89l5bj30.pages.dev/818
  • mw89l5bj30.pages.dev/926
  • mw89l5bj30.pages.dev/276
  • mw89l5bj30.pages.dev/580
  • mw89l5bj30.pages.dev/71
  • mw89l5bj30.pages.dev/324
  • kisah nyata kematian su ul khotimah