2 Kromosom. Kromosom adalah suatu struktur makromolekul yang berisi DNA. Nah selain faktor genetik, yang menyebabkan seorang anak mirip dengan ayah atau ibunya adalah faktor kromosom. Sebenarnya, kromosom ini adalah pembawa gen kedua orangtuanya kepada anak yang terdapat dalam inti sel (nukleus).

Nukleus Adalah – Hay Sahabat semua.! Pada Pembahasan kali ini kembali akan sampaikan materi tentang nukleus adalah beserta, Pengertian, Fungsi, Struktur dan Penjelasannya. Dimana pada perjumpaan sebelumnya telah menerangkan materi tentang Fungsi Sitoplasma Baiklah untuk melengkapi tema dari pembahasan kita kali ini, maka bisa sahabat simak ulasan selengkapnya sebagai berikut ini. Pengertian NukleusFungsi NukleusStruktur Dan Bagian Inti SelMembran IntiNukleoplasmaKromosomNukleolus Nukleus Adalah Apa yang dimaksud dengan Nukleus atau inti sel ? yakni merupakan salah satu daftar atas tiga bagian utama sel dan juga termasuk sebuah organel yang biasanya dapat dijumpai terdapat disetiap organisme eukariotik. Kemudian pada Inti sel dimana di dalamnya terkandung sejumlah materi genetik misalnya seperti DNA, lalu kromosom dan protein. dan hampir dari setiap sel hanya mempunyai satu nukleus, namun ada juga yang memiliki dua atau bahkan lebih nukleus, bahkan ada juga sel yang tidak mempunyai nukleus sama sekali. Adapun keutamaan dari Nukleus sendiri ialah guna mengontrol serta mengatur segala kegiatan sel. Kemudian pada fungsi tersebut digerakan dengan mengelola ekspresi gen,dimana merekan mengotrol serta mengarahkan kapan dan dimana seharusnya ekspresi gen dapat dimulai, dan diproses, serta harus diselesaikan. Fungsi Nukleus Nukleus Bukan hanya sebagai pengendali aktivitas dari sel, akan tetapi fungsi nukleus pun bermacam-macam. Berikut ini beberapa fungsi nukleus yang perlu kamu ketahui Untuk menyimpan informasi genetikMengontrol dan mengatur pertumbuhan selSebagai tempat replikasi dan juga transkripsiMengendalikan metabolisme Struktur Dan Bagian Inti Sel Kemudian untuk struktur Nukleus yang mana merupakan merupakan organel yang paling besar yang terdapat di dalam sel, khusus nya terapat pada sel hewan. Namun nukleus yang ada pada mamalia diperkirakan hingga berdiameter 10% dari jumlah volume sel dan diameter rata-rata inti sel dengan diperkirakan juga berkisar 6 mm. Fungsi Nukleus Pada Nukleus mempunyai bentuk bulat dan juga oval dan secara umum letaknya berada dibagian tengah sel. Kemudian pada cairan yang ada didalam nukleus dikenal juga dengan sebutan nukleoplasma. Dan pada Nukleoplasma ini mempunyai komposisi yang hampir menyerupai dengan sitosol yang letaknya berada dibagian luar nukleus. Selanjutnya pada Struktur dan bagian nukleus tersusun atas membran inti, yakni nukleoplasma, lalu kromosom dan juga nukleolus β€œanak inti”. Membran Inti Kemudian pada Elemen struktural yang paling utama inti sel ialah merupakan membran inti. Dimana pada sel eukariot , inti sel akan diselubungi oleh membran inti. Maka dengan demikian, membran inti dapat dibedakan menjadi tiga bagian yakni Yang pertama Membaran dalam Yang kedua Ruang perinuklear yakni merupakan sebuah ruang yang memisahkan antara membran dalam dengan membran luarYang ketiga membran luar, pada bagian ini kerap kali terkait secara langsung dengan retikulum endoplasma β€œRE” kasar yang berserakan dengan ribosom Kemudian dibagian dalam membran inti ada sebuah pori nukleus yang berperan dala menyatukan nukleoplasma dengan sitosol agar dapat membantu dalam mempermudah inti sel dan sitoplasma melakukan sebuah proses pertukaran molekul. Dimana hampir dari setiap molekul tersebut merupakan sebuah mRNA yang mempunyai fungsi dalam mensintesis protein. Di bawah ini terdapat beberapa Pori nukleus yang mana tersusun atas 4 subunit, yakni Yang pertama Subunit ring Yang berperan dalam menyusun dan membentuk bagian permukaan nuklear β€œyang didekatnya terdapat nukleoplasma” dan sitosolik β€œkemudian bersebelahan dengan sitoplasma” atas kompleks pori kedua Subunit anular yang mana mempunyai fungsi dalam menyusun dan juga membentuk spoke yang mengarah ke arah bagian tengah dari pori ketiga Subunit lumenal Yang mana pada sebunit ini terkandung di dalamnya sebuah protein transmembran yang berperan dalam menempelkan kompleks pori nukleus kebagian membran keempat Subunit kolom Dimana pada subunit ini berperan dalam membuat dinding pori nukleus. Nukleoplasma Apa yang dimaksud dengan Nukleoplasma? yakni merupakan sebuah cairan yang terkandung di dalam nukleus dan mempunyai sifat sangat kental dan juga transparan. Kemudian pada Nukleoplasma ini juga di dalamnya terkandung seuah granula, lalu nukleoprotein, dan juga benang kromatin serta senyawa kimia kompleks. Dan ketika proses pembelahan sel berlangsung, dimana pada benang kromatin akan mengalami memendek dan juga menebal serta sangat lebih mudah menghisap zat warna dan membuat kromosom mengalami kondensasi. Dan pada benang kromatin ini tersusun atas DNA dan juga protein. Dimana pada Benang DNA ini juga berperan sebagai penyimpan sebuah informasi kehidupan. Kromosom Seperti yang kita ketahui bahwa Inti sel mempunyai berbagai macam gen dari DNA yang merupakan sebuah penyusunnya dan membentuk sebuah struktur yang dikenal dengan kromosom. Kemudian hampir pada semua sel di dalam manusia mempunyai sebuah untaian DNA dengan sepanjang 2 meter. Kemudian di dalam inti sel juga terbentuk sebuah protein DNA kompleks yang disebut juga dengan kromatin. Pada kromatin dapat dibedakan menjadi 2 jenis yakni heterokromatin dan juga eukromatin. Apa yang dimaksud dengan Heterokromatin ? yakni merupakan sebuah bentuk DNA yang lebih kompleks yang di dalamnya terkandung sebuah DNA yang sudah ditranskripsi, kemudian pada Eukromatin ialah merupakan suatu bentuk dari DNA yang sangat sederhana dan juga di dalamnya terkandung sebuah gen yang diekspresikan dengan sel. Nukleolus Apa yang diamksud dengan Nukleolus? yakni merupakan sebuah anak inti yang letaknya berada di dalam nukleus dan mempunyai bentuk yang bulat. Dimana pada Nukleolus disusun dari enzim, lalu DNA, dan fosfoprotein serta orthosfat. Pada Nukleolus tidak diantaranya tidak dikelilingi oleh membran dan biasanya kerap dikenal dengan sebutan suborganel. Kemudian pada nukleolus ini mempunyai keutamaan atau fungsi yakni guna memproduksi ribosom dan juga mensintesis rRNA. Kemudian adanya Aktivitas nukleolus tersebut bisa dibantu dengan adanya struktur nukleolus bukan merupakan organel yang tetap. Dimana nantinya Nukleolus akan menjadi mengecil atau mungkin bisa juga menghilang apabila proses sintesis rRNA telah berhenti. Nah itulah yang bisa sampaikan kali ini mengenai pengertian nukleus, semoga sserangkaian dari rangkuman ini menjadi sajian yang dapat menginspirasi sahabat sekalian.

Langkahdasar untuk membuat rekombinasi DNA / kloning DNA. Ekstraksi DNA berkat Kit Ekstraksi DNA & RNA. Analisis pembatasan dan penggunaan enzim restriksi untuk memotong fragmen DNA yang cocok untuk dikloning. Memotong plasmid dengan enzim restriksi yang sesuai agar dapat memasukkan fragmen yang diinginkan di dalamnya. DNA dan RNA Pengertian, Karakteristik, Perbedaan dan Pembahasan Prosesnya – Apa pengertian dan perbedaan dari DNA dan RNA? Pada kesempatan ini akan membahasnya dan tentunya hal-hal lain yang juga melingkupinya. Mari kita simak bersama pembahasannya pada artikel di bawah ini untuk lebih dapat memahaminya. DNA Deoxyribonucleic Acid atau asam deoksiribosa nukleat ADN yaitu sejenis biomolekul yang menyimpan instruksi – instruksi genetik setiap organisme dan banyak jenis virus berupa asam nukleat yang didalamnya ada sel makhluk RNA Ribonucleic Acid atau asam ribonukleat yaitu molekul polimer yang terlibat dalam berbagai peran biologis dalam dekode, mengkode, regulasi, dan ekspresi gen. Struktur DNA DNA merupakan materi genetik yang terdapat pada semua sel makhluk hidup dan kebanyakan membawa informasi yang diperlukan untuk sintesis protein dan replikasi. Struktur DNA rantai helix ganda double helix.Setiap rantai adalah polinukleotida, dan terdiri atas nukleotida, masing-masing dari nukleotida tersusun atas tiga unit yaitu gula, basa dan dalam nukleotida terdapat nukleosida, yakni gula yang berpasangan dengan basa. Setiap nukleotida dalam polinukleotida dihubungkan dengan ikatan kimia yang sama ikatan basa. Struktur nukleotida terdiri dari. Satu molekul gula Ada dua macam gula, yaitu ribosa pentosa dan dioxiribosa aldopentosa Pasangan basa Pasangan basa terdiri dari dua macam yaitu basa purin dan pirimidin. Purin terdiri atas adenine A dan guanine G dengan ikatan tunggal hydrogen. Sedangkan, pirimidin terdiri atas sitosinin S dan timin T. Pasangan basa dihubungkan dengan ikatan hidrogen, purin berpasangan dengan primidin A-T dengan dua ikatan hydrogen sedangkan G-S dengan tiga ikatan hidrogen. Fosfat Fosfat yang dihubungkan dengan gula pentosa membentuk sebuah ikatan yang disebut ikatan fosfodiester. Karakteristik DNA DNA memiliki struktur seperti rantai, dengan rantai helix ganda double helix yang memilin yang dapat bereplikasi sendiri. Selain itu, terdapat karakteristik DNA yang lain diantaranya Besar ukuran pada sel haploid mencapai 3x 10 9 pasangan basa Satu kromosom panjangnya Β± 7 cm Rantainya dapat terpisah denaturasi karena alkali dan suhu panas Denaturasi dapat terjadi saat DNA berada dalam kondisi panas mendekati 1000 celcius maka akan terpisah, terlebih DNA dengan pasangan basa A-T yang hanya memilki dua ikatan hidrogen, karena pasangan basa G-C memliki 3 pasangan hydrogen akan lebih tahan terhadap panas. Dan dapat mengalami Renaturasi saat kembali dalam kondisi semua suhu turun, dengan RNA yang utuh bertemu kembali dengna pasangannya yang sesuai. Berfungsi sebagai materi genetik pembawa sifat DNA sebagai materi genetik, berfungsi dalam pengekspresian gen,DNA mengatur segala aktivitas sel,dan mampu membentuk cetakan-cetakan protein yang dibutuhkan oleh sel. Bereplikasi/menggandakan diri menjadi dua dengan komposisi yang samaberfungsi dalam sintesis protein. Replikasi DNA Perlu diketahui Replikasi DNA bersifat semikonservatif, yaitu kedua untai DNA bertindak sebagai cekatan untuk pembuatan untai-untai DNA baru. Kemudian juga merupakan proses persiapan materi genetik untuk melakukan pembelahan reproduksi. Sel prokariota terus-menerus melakukan replikasi DNA. Pada eukariota, waktu terjadinya replikasi DNA sangatlah diatur, yaitu pada fase daur sel, sebelum mitosisatau meiosisi. Kecepatan replikasi organisme eukariotik 10 kali lebih lama dari prokariotik dikarenakan ribosom pada sel eukariotik berada di luar nucleus, sehingga mRNA harus melewati membrane nucleus. Sedangkan, replikasi genom manusia membutuhkan waktu 8 bersifat semi konservatif dan tejadi dalam dua arah didirection, yang arah sintesanya dari 5 ke 3. Berikut tahapan terjadinya replikasi DNA Tahapan Replikasi DNA Tahapan Inisiasi Pembukaan Rantai Double Helix dengan bantuan DNA mengubah ATP menjadi ADP sebagai energy untuk membuka dan memperpanjang cabang rantai DNA yang helikase, merupakan protein yang membantu tahap replikasi DNA, terdiri dari Helikase II / III, yang melekatkan cetakan yang rantai tertinggal 3-5’ menjadi arah 5-3’ Rep protein, yang mengikat rantai pertama yang sedang disintesis dan diubah arahnya manjadi 3-5’ DNA mulai direplikasi oleh DNA Polimerase III Di bantu dengan topoisomerase DNA girase yang mengurangi tegangan untai DNA, setelah itu untaian DNA tunggal dilekati oleh protein-protein pengikat untaian tunggal untukmencegah terbentuknya heliks ganda kembali. Rantai DNA diperpanjang hingga membentuk untaian tunggal DNA baru Leading strand untaian baru dengan arah yang benar dari 5-3’ Lagging strand untaian baru yang arahnya dari 3-5’ sehingga mengalami retakan-retakan pada untaiannya RNA primer memiliki enzim primase untuk melekatkan RNA primer, enzim primase mampu membentuk fragmen-fragmen Okazaki. RNA primers memulai mensintesis DNA hanya sekali pada leading strand, sedangkan pada lagging strand dimulai pada setiap fragmen okazaki. Enzim primase dapat bergabung dengan polipeptida lainnya dan pada saat itu primosome aktif, primosome mengubah arah sintesa dari 3-5’ menjadi 5-3’, primosome hanya akan muncul pada saat RNA primer lepas. RNA primers lepas kemudian, kemudian diambil alih oleh DNA polymerase I untuk disintesis hingga mendekati bagian-bagian fragmen okazaki yang mendahuluinya, kemudian diubah arah sintesa menjadi 5-3’ Fragmen-fragmen okazaki yang berdekatan digabungkan oleh DNA ligase Hipotesis Replikasi DNA Ada tiga hipotesis tentang replikasi DNA yang menjelaskan bagaimana pita double helix DNA membuat salinannya pada proses replikasi DNA, yaitu sebagai berikut Yang pertama Hipotesis konservatif, pita double helix DNA membentuk pita baru dalam keadaan utuh Kemudian Hipotesis semi konservatif, pita double helix DNA terbuka kemudian masing-masing membentuk pita baru sebagai pelengkapnya Lalu Hipotesis dispersal, campuran antara potongan pita double helix DNA yang lama dengan yang baru dibentuk DNA Repair DNA Repair merupakan proses perbaikan DNA yang mengalami kerusakan, diantaranya karena Modifikasi basa perubahan kimia, kehilangan basa, ikatan kovalen antar basa yang berdekatan Gagalnya transkripsi dan translasi DNA Kerusakan DNA parah DNA putus DNA repair dikelompokkan dalam 3 cara, yaitu Damage Revesal, langsung digantikan Merupakan cara termudah karena tidak perlu dilakukan pemotongan DNA, hanya perlu diganti saja. Damage Removal, dihilangkan Lebih rumit karena harus melakukan pemotongan untuk mengganti, dan terbagi menjadi Base excision repair dengan hanya mengganti satu basa yang rusak dan diganti dengan yang lain. Mismatch repair dengan penggantian basa yang tidak sesuai yang dilakukan dengan enzim. Nucleotide excision repair dengan cara memotong salah satu segmen DNA yang mengalami kerusakan. Damage Tolerance, mentoleransi kesalahan, terbagi menjadi, Homolongous recombination HR, menggunakan sister kromatid untuk memperbaiki kerusakan tanpa delesi. Non homologous end joining NHEJ, bila putusnya tidak sama makan akan diratakan dulu dengan eksonukleuse, kemudian ada enzim tertentu yang bekerja dan akan menggabungkan dengan delesi. Struktur RNA RNA merupakan makromolekul, yang berfungsi sebagai penyimpan dan penyalur informasi genetik yang hanya terdapat pada virus tertentu. RNA merupakan rantai tunggal polinukleotida atau disebut juga single helix. Setiap ribonukleotida terdiri dari tiga gugus molekul yaitu 5 karbon, basa nitrogen dan gugus fosfat. Berbeda dengan DNA, pasangan basa pirimidin RNA terdiri dari sitosin S dan urasil U. Pasangan basa purin terdiri dari adenin A dan timin T. Tipe RNA Ada tiga tipe RNA yang akan dibentuk pada saat diperlukan dalam proses sintesis protein, diantaranya RNA ribosom RNAr. RNAr dicetak oleh DNA di dalam nukleus. RNAr merupakan komponen struktural yang utama di dalam ribosom yang disusun menjadi subunit, berfungsi membantu penempelan antara kodon dan antikodon dalam ribosom. RNA transfer RNAt. RNAt memiliki tiga rangkaian basa pendek pada salah satu ujungnya yang disebut antikodon, yang berfungsi membawa asam amino spesifik dari sitoplasma yang berguna dalam sintesis protein yaitu pengurutan asam amino sesuai urutan kodonnya pada RNAd. RNA massenger RNAm, disebut juga RNA duta RNAd. RNAd merupakan kode genetik kodon dari kromosom inti ke ribosom. Kode genetik RNAd tersebut kemudian menjadi cetakan untuk menentukan urutan asam amino pada rantai polipeptida. Sintesis Protein Protein merupakan komponen organik terbesar pada sel-sel tubuh kita 10-15%. Protein sel merupakan penanda untuk penyakit-penyakit metabolik tertentu. Oleh karena ituprotein berperan penting dalam metabolisme sel. Enzim-enzim,vitamin,zat regulator,hormon-hormon tertentu juga merupakan protein. Sintesa Protein pada Prokariotik – Eukariotik Sintesa protein merupakan suatu proses yang dinamis, dapat berubah-ubah tergantung lingkungan. Terdapat perbedaan proses sintesa protein pada sel prokariotik dan eukariotik DNA di sitoplasma, yaitu Prokariotik DNA di sitoplasma Proses transkripsi dan translasi terjadi di sitoplasma Produk RNA primer hasil transkripsi DNA dapat langsung berfungsi Eukariotik DNA di dalam inti Proses transkripsi terjadi dalam inti sementara translasi di ribosom RNA primer harus mengalami proses maturasi terlebih dahulu untuk menjadi RNA fungsional. Pada sel eukariot proses transkripsi maupun maturasi RNA primer ini terjadi didalam inti sel. Maturasi berupa proses Capping pembuatan tudung pada ujung 5’ dengan 7-metil-guanosin. Selain Capping; terjadi pula penambahan ekor poliadenilat pada ujung 3’. Jumlah penambahan poli A bervariasi dari 100-200 basa nitrogen. Selanjutnya RNA primer mengalami splicing pemotongan/penipisan intron oleh SnRNA dan HnRN Protein dengan ribosom, yaitu suatu ribonukleat enzim sebagai suatu katalisator. Pada saat terjadi splicing RNA, terbentuk struktur seperti kait. Setelah selesai proses ini, maka RNA primer sudah menjadi fungsional menjadi maturasi m-RNA. Fase selanjutnya adalah transportasi RNA mature ini melalui membran inti menuju ribosom di sitoplasma. Tahapan Sintesa Protein Sintesa protein terjadi dalam dua tahap, yaitu transkripsi dan translasi. Transkripsi Pada tahap ini kodon-kodon pada potongan benang DNA disalin ke RNA. m-RNA berfungsi sebagai pembawa pesan antara DNA dan protein yang nantinya bersintesis. Proses ini berlangsung dalam suatu sistem transkripsi disebut sistron. Arah penyalinan kodon-kodon dari ujung 5’ ke 3’ Dimulai dari tempat inisiasi AUG ke tempat terminasi UAG,UAA,UGA RNA Polimerase menempel pada promoter di rantai DNA danmemisahkan kedua rantai pita DNA. Rantai nukleotida RNA bebas berpindah dan ikatan hidrogen melengkapi basa pada rantai DNA. RNA Polimerase berkaitan ke rantai nukleotida RNA pada arah 5’ ke 3’. Rantai RNA yang sudah dibentuk melepaskan diri dari rantai DNA. RNAm ditransportasikan ke retikulum endoplasma. Kemudian ribosom membaca sekuens RNAm. Untuk mengubah RNAm kedalam bentuk protein digunakan RNAt untuk membaca sekuens RNAm. Sekali baca ditranslasikan 3 nukleotida menjadi satu asam amino. Syarat terjadinya transkripsi adalah adanya interaksi antara promotor dengan enzim RNA Polimerase. Promotor merupakan pemacu transkripsi dan syarat mutlak terjadinya transkripsi. Enzim RNA Polimerase Pada prokariotik hanya ada 1 macam RNA-Polimerase Pada eukariotik ada 3 macam RNA-Polimerase I,II,III Yang pertama Polimerase I mengkode ribosom DNA Kedua Polimerase II mengkode gen-gen yang bekerja selama transkripsi, pre m-RNA , snu-RNA, m-RNA dan sebagian kecil sn-RNA Terakhir Polimerase III mengkode t-RNA dan RNA-RNA kecil contohnya sn-RNA Terdapat tiga tahapan, yakni Inisiasi munculnya promoter sebagai akibat menempelnya RNA polimerse pada bagian DNA tertentu. Elongasi terjadi selama proses transkripsi, hingga promoter berada pada bagian akhir terminator. Terminasi berhentinya promotor men-transkrip DNA karena terminator, dan menghasilkan untaian m-RNA Di dalam satu untai DNA, terdapat banyak RNA polymerase yang mampu bekerja di sepanajng bagian tertentu, yang dapat menghasilkan m-RNA, sehingga sel mampu menghasilkan banyak protein dengan jenis yang sama dalam waktu yang singkat pula. Translasi Translasi merupakan proses penerjemahan kodon-kodon m-RNA dalam bentuk polipeptida urutan asam amino di ribosom. Penerjemahan satu kodon menghasilkan satu asam amino. Dimulai dengan penerjemahan kodon-kodon triplet dari awal sampai akhir. Tahap translasi mengikutsertakan r-RNA ribosomal RNA.Ribosom terbagi menjadi dua jenis yakni sub unit kecil yang tersusun atas satu m-RNA, sedangkan sub unit besar tersusun atas dua m-RNA dan beberapa jenis protein di dalamnya. Dua sub unit ini tidak akan menyatu selama belum terjadinya sintesis protein. Pada proses ini dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu Inisiasi, Elongasi, dan terminasi. Inisiasi Diawali dengan menempelnya ribosom unit kecil pada bagian ujung 5’ RNAd. RNAt pertama inisiatordatang membawa asam amino metionin dengan antikodon UAC pada RNAd tepat pada kodon start AUG pada posisi P. Proses pelekatan ribosom unit besar dengan ribosom unit kecil. Ribosom unit besar memiliki 3 posisi khusus pelekatan RNAt, yaitu A, P, dan E. Posisi A paling kanan sebagai temat masuknya RNAt yang membsawa asam amino. Kemudian posisi P ditengah sebagai tempat RNAt melepaskan asam amino. Sedangkan posisi E paling kiri sebagai temapt keluarnya RNAt dari ribosom. Elongasi Elongasi dimulai dengan munculnya t-RNA baru yang membawa asam amino dan anti kodon yang baru pula. Terjadi pergeseran t-RNA dengan asam amino pembuka kunci-AUG dengan t-RNA yang baru dengan anti kodon dan asam amino baru Sub unit besar memilki tiga sisi atau tempat yaitu E-site, P-site dan A-site. Jadi pergeseran dari A-site menuju ke P-site, namun pada awal pembukaan t-RNA kunci langsung menempati A-site dan bergeser hingga lepas pada bagian E-site t-RNA baru datang dan kemudian terjadi pemanjangan rangkaian asam amino yang kemudian disusun menjadi polipeptida Terminasi Polimerase melepaskan diri pada terminator kodon terminasi Protein faktor pelepas mengikatktan diri pada kodon stop. Penambahan air pada rantai polipeptida. Translasi berhenti sebab kodon stop tidak dapat mengikat suatu aminosil RNAt. Rantai polipeptida terlepas dari ribosom. Prosesnya berakhir ketika ribosom melepas mRNA dan berdisosiasi menjadi subunit 3’ dan 5’ Pembahasan Pada DNA DNA mempunyai asam nukleat yang terdiri dari polinukleotida dari unit-unit dioknuklotida yang unit-unit pembangunnya dioksinukleot. Informasi genetic ini umumnya merupakan kumpulan perintah yang mengatur sel untuk melakukan sesuatu. DNA dalam bahasa Inggris disebut deoxyribonucleic acid, sedangkan dalam bahasa Indonesia disebut dengan Asam Deoksiribosa Nukleat. Susunan kimia dari DNA ialah polimer yang dari rantai panjang nukleotida. Fungsi DNA Fungsi utama dari DNA ialah sebagai pembawa materi genetic. Namun demikian fungsi DNA sangat luas yaitu sebagai berikut Membawa materi genetika dari generasi ke generasi berikutnya Mengontrol kehidupan secara langsung maupun tidak Sebagai auto katalis atau penggandaan diri Sebagai heterokatalis atau melakukan sintetis terhadap senyawa lain Pembahasan Pada RNA RNA mempunyai asam nukleat yang terdiri dari polinukleotida dari unit-unit mononukleotida. Polimer RNA tersusun dari ikatan yang berselang-seling antara gugus fosfat satu nukleotida dengan gugus gula ribose dan nukleotida yang lain. Fungsi RNA Untuk fungsi dari RNA sebagai berikut ini. Sebagai penyimpan informasi. Sebagai perantara antara DNA dan protein dalam proses ekspresi genetik karena berlaku untuk organism hidup. Perbedaan DNA dan RNA Bagian pentosa DNA ialah ribosa, sedangkan pada bagian pentosa RNA ialah dioksiribosa. Bentuk molekul dari DNA ialah heliks ganda sedangkan pada bentuk molekul RNA yang berupa rantai tunggal yang berlipas, sehingga mirip dengan rantai gandai. RNA mengandung basa adenine, guanine dan sitosin seperti DNA tetapi RNA tidak mengandung timin yang sebagai gantinya RNA mengandung urasil. DNA berada di dalam kromosom sedangkan RNA bergantung dari jenis RNA seperti RNA duna yang terdapat di nukleus RNA p atau RNA t yang terdapat di sitoplasma sedangkan RNA r RNA ribosom terdapat di ribosom. Secara alami DNA membentuk RNA sedangkan RNA membentuk protein yang penting bagi makhluk hidup seperti membentuk otot darah, organ tubuh, hormon, enzim dan lain-lain. Demikianlah ulasan dari tentang DNA dan RNA Pengertian, Karakteristik, Perbedaan dan Pembahasan Prosesnya, semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya. DNADNA (deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribosa nukleat (ADN) merupakan tempat penyimpanan informasi genetik. Struktur D
Hal ini menentukan karakteristik dan sifat yang diturunkan makhluk hidup. Dengan bantuan DNA, para ahli juga bisa menunjukkan perbedaan satu organisme dan organisme lainnya. RNA juga tersusun dari materi yang sama dengan DNA dan bertanggung jawab sebagai pembawa informasi genetik, terutama pada virus. Dikutip dari Britannica, RNA pada tubuh manusia juga memiliki fungsi sebagai pembawa dan penerjemah kode genetik untuk pembentukan sintesis protein dalam sel. 3. Lokasi Sebagian besar DNA terletak di inti sel nukleus. Di dalam inti sel tersebut, DNA disusun menjadi struktur padat disebut sebagai kromosom. Selain itu, sejumlah kecil DNA juga bisa ditemukan pada mitokondria. Organ sel organel ini mengambang bebas dalam cairan sitoplasma yang mengelilingi nukleus. RNA dalam sel bisa ditemukan pada lokasi yang berbeda, tergantung pada jenisnya. Rantai genetik ini bisa berada di nukleus, sitoplasma, atau ribosom. Jenis-jenis RNATiga jenis utama RNA terlibat dalam proses pembentukan protein, yakni messenger RNA mRNA, transfer RNA tRNA, dan ribosomal RNA rRNA. 4. Struktur Perbedaan antara DNA dan RNA terlihat dari strukturnya. Struktur DNA adalah heliks ganda bentuk -B, yakni dua buah molekul beruntai yang terdiri dari rantai panjang nukleotida. Sebaliknya, struktur RNA umumnya berbentuk heliks tunggal bentuk -A yang terdiri dari rantai nukleotida yang lebih pendek. Nukleotida sendiri merupakan struktur pembentuk DNA dan RNA yang penting untuk perkembangan sel pada tubuh manusia dan penggantian jaringan yang rusak. 5. Komposisi gula DNA mengandung gula deoxyribose deoksiribosa, sedangkan RNA mengandung gula ribose ribosa. Satu-satunya perbedaan DNA dan RNA ini terletak pada gugusnya. Ribosa memiliki satu gugus -OH yang lebih banyak daripada deoksiribosa. Ini membuat RNA lebih tidak stabil dalam basa, sebab ribosa lebih reaktif dibandingkan deoksiribosa. 6. Komposisi basa Perbedaan DNA dan RNA juga terlihat dari komposisi pasangan basa nitrogen yang dimilikinya. DNA memiliki empat basa, yakni guanin G, sitosin C, adenin A, dan timin T. Dalam struktur heliks ganda, basa akan saling membentuk pasangan, yakni GC guanin-sitosin dan AT adenin-timin. RNA pada dasarnya juga memiliki susunan basa yang hampir sama, tetapi basa keempat atau timin T digantikan dengan urasil U. Urasil berbeda dari timin karena tidak memiliki gugus metil pada cincinnya. 7. Perkembangan Salah satu kemampuan unik yang dimiliki oleh DNA yakni memperbanyak diri replikasi dengan bantuan enzim polimerase DNA. Sementara itu, RNA tidak melakukan proses replikasi, tetapi menyalin informasi genetik DNA ke dalam bentuk RNA transkripsi. Hal ini juga dilakukan dengan bantuan enzim polimerase RNA . Alhasil, inilah yang menjadikan RNA sebagai membawa informasi genetik. Ia menjadi salinan DNA yang dibentuk dari sel tubuh manusia atau makhluk hidup lainnya. 8. Reaktivitas kemampuan untuk mengalami reaksi Perbedaan DNA dan RNA juga berkaitan dengan sifat pengaktifan kembali reaktivasi molekul pembentuknya. Ikatan CH dalam DNA membuat strukturnya cukup stabil terhadap enzim yang menyerangnya. Alur kecil pada heliks juga berfungsi melindungi agar enzim tidak mudah menempel. Sebaliknya, ikatan OH dalam RNA membuat molekul lebih reaktif. RNA tidak stabil dalam basa dan alurnya yang besar juga membuatnya lebih rentan pada serangan enzim. Meski begitu, RNA memiliki sifat reaktivitas tinggi mudah mengalami reaksi kimia sehingga akan terus diproduksi, digunakan, dan didaur ulang kembali. 9. Kerusakan ultraviolet UV Pada umumnya, molekul DNA lebih rentan mengalami kerusakan dibandingkan dengan RNA yang relatif lebih tahan saat terpapar sinar ultraviolet UV. DNA mungkin akan mengalami kerusakan setiap hari. Meski begitu, tubuh memiliki mekanisme untuk terus memperbaiki kerusakan tersebut. Namun, kerusakan yang tidak bisa diperbaiki bisa memicu mutasi. Akibatnya, rusaknya DNA ini dapat menyebabkan sel normal berkembang jadi sel kanker. Tes DNA menjadi salah satu cara untuk mencegah dan menentukan perawatan kanker. Prosedur ini juga membantu diagnosis kelainan genetik yang diturunkan dalam keluarga. DNA dari setiap orang hampir identikMenurut National Human Genome Research Institute, DNA semua orang pada dasarnya 99,9% identik. Adapun, perbedaan 0,1% akan memengaruhi keunikan setiap orang, misalnya pada warna mata, kulit, dan rambut.
RNAterletak di inti atau sitoplasma sel. Variasi bentuk RNA juga lebih besar dari pada DNA. RNA ini memiliki berat molekul antara 25.000 dan beberapa juta. Secara umum, RNA mengandung rantai polinukleotida tunggal, tetapi juga mengandung lipatan rantai biasa membentuk daerah heliks ganda yang berisi pasangan basa A: U dan G: C. Molekul RNA
Pengertian DNA deoxyribonucleic acid Struktur DNA DNA merupakan materi genetik yang terdapat pada semua sel makhluk hidup dan kebanyakan membawa informasi yang diperlukan untuk sintesis protein dan replikasi. Gambar 1. DNA Struktur DNA rantai helix ganda double helix.Setiap rantai adalah polinukleotida, dan terdiri atas nukleotida, masing-masing dari nukleotida tersusun atas tiga unit yaitu gula, basa dan dalam nukleotida terdapat nukleosida, yakni gula yang berpasangan dengan basa. Setiap nukleotida dalam polinukleotida dihubungkan dengan ikatan kimia yang sama ikatan basa. Struktur nukleotida terdiri dari. Satu molekul gula Ada dua macam gula, yaitu ribosa pentosa dan dioxiribosa aldopentosa Pasangan basa Pasangan basa terdiri dari dua macam yaitu basa purin dan pirimidin. Purin terdiri atas adenine A dan guanine G dengan ikatan tunggal hydrogen. Sedangkan, pirimidin terdiri atas sitosinin S dan timin T. Pasangan basa dihubungkan dengan ikatan hidrogen, purin berpasangan dengan primidin A-T dengan dua ikatan hydrogen sedangkan G-S dengan tiga ikatan hidrogen. Fosfat Fosfat yang dihubungkan dengan gula pentosa membentuk sebuah ikatan yang disebut ikatan fosfodiester. Baca Juga Pembentukan Tulang Karakteristik DNA DNA memiliki struktur seperti rantai, dengan rantai helix ganda double helix yang memilin yang dapat bereplikasi sendiri. Selain itu, terdapat karakteristik DNA yang lain diantaranya Besar ukuran pada sel haploid mencapai 3x 10 9 pasangan basa Satu kromosom panjangnya Β± 7 cm Rantainya dapat terpisah denaturasi karena alkali dan suhu panas Denaturasi dapat terjadi saat DNA berada dalam kondisi panas mendekati 1000 celcius maka akan terpisah, terlebih DNA dengan pasangan basa A-T yang hanya memilki dua ikatan hidrogen, karena pasangan basa G-C memliki 3 pasangan hydrogen akan lebih tahan terhadap panas. Dan dapat mengalami Renaturasi saat kembali dalam kondisi semua suhu turun, dengan RNA yang utuh bertemu kembali dengna pasangannya yang sesuai. Berfungsi sebagai materi genetik pembawa sifat DNA sebagai materi genetik, berfungsi dalam pengekspresian gen,DNA mengatur segala aktivitas sel,dan mampu membentuk cetakan-cetakan protein yang dibutuhkan oleh sel. Bereplikasi/menggandakan diri menjadi dua dengan komposisi yang samaberfungsi dalam sintesis protein. Gambar 2. Struktur DNA Replikasi DNA Gambar 3. Replikasi DNA Replikasi DNA bersifat semikonservatif, yaitu kedua untai DNA bertindak sebagai cekatan untuk pembuatan untai-untai DNA baru. Replikasi DNA merupakan proses persiapan materi genetik untuk melakukan pembelahan reproduksi. Sel prokariota terus-menerus melakukan replikasi DNA. Pada eukariota, waktu terjadinya replikasi DNA sangatlah diatur, yaitu pada fase daur sel, sebelum mitosisatau meiosisi. Baca Juga Sejarah Penemuan Virus Kecepatan replikasi organisme eukariotik 10 kali lebih lama dari prokariotik dikarenakan ribosom pada sel eukariotik berada di luar nucleus, sehingga mRNA harus melewati membrane nucleus. Sedangkan, replikasi genom manusia membutuhkan waktu 8 bersifat semi konservatif dan tejadi dalam dua arah didirection, yang arah sintesanya dari 5 ke 3. Berikut tahapan terjadinya replikasi DNA Tahapan Replikasi Tahapan Inisiasi Pembukaan Rantai Double Helix dengan bantuan DNA mengubah ATP menjadi ADP sebagai energy untuk membuka dan memperpanjang cabang rantai DNA yang helikase, merupakan protein yang membantu tahap replikasi DNA, terdiri dari Helikase II / III, yang melekatkan cetakan yang rantai tertinggal 3-5’ menjadi arah 5-3’ Rep protein, yang mengikat rantai pertama yang sedang disintesis dan diubah arahnya manjadi 3-5’ DNA mulai direplikasi oleh DNA Polimerase III Di bantu dengan topoisomerase DNA girase yang mengurangi tegangan untai DNA, setelah itu untaian DNA tunggal dilekati oleh protein-protein pengikat untaian tunggal untukmencegah terbentuknya heliks ganda kembali. Rantai DNA diperpanjang hingga membentuk untaian tunggal DNA baru Leading strand untaian baru dengan arah yang benar dari 5-3’ Lagging strand untaian baru yang arahnya dari 3-5’ sehingga mengalami retakan-retakan pada untaiannya RNA primer memiliki enzim primase untuk melekatkan RNA primer, enzim primase mampu membentuk fragmen-fragmen Okazaki. RNA primers memulai mensintesis DNA hanya sekali pada leading strand, sedangkan pada lagging strand dimulai pada setiap fragmen okazaki. Enzim primase dapat bergabung dengan polipeptida lainnya dan pada saat itu primosome aktif, primosome mengubah arah sintesa dari 3-5’ menjadi 5-3’, primosome hanya akan muncul pada saat RNA primer lepas. RNA primers lepas kemudian, kemudian diambil alih oleh DNA polymerase I untuk disintesis hingga mendekati bagian-bagian fragmen okazaki yang mendahuluinya, kemudian diubah arah sintesa menjadi 5-3’ Fragmen-fragmen okazaki yang berdekatan digabungkan oleh DNA ligase Hipotesis Replikasi DNA Ada tiga hipotesis tentang replikasi DNA yang menjelaskan bagaimana pita double helix DNA membuat salinannya pada proses replikasi DNA, yaitu sebagai berikut Hipotesis konservatif, pita double helix DNA membentuk pita baru dalam keadaan utuh Hipotesis semi konservatif, pita double helix DNA terbuka kemudian masing-masing membentuk pita baru sebagai pelengkapnya Hipotesis dispersal, campuran antara potongan pita double helix DNA yang lama dengan yang baru dibentuk Baca Juga Jaringan Epidermis DNA Repair DNA Repair merupakan proses perbaikan DNA yang mengalami kerusakan, diantaranya karena Modifikasi basa perubahan kimia, kehilangan basa, ikatan kovalen antar basa yang berdekatan Gagalnya transkripsi dan translasi DNA Kerusakan DNA parah DNA putus DNA repair dikelompokkan dalam 3 cara, yaitu Damage Revesal, langsung digantikan Merupakan cara termudah karena tidak perlu dilakukan pemotongan DNA, hanya perlu diganti saja. Damage Removal, dihilangkan Lebih rumit karena harus melakukan pemotongan untuk mengganti, dan terbagi menjadi, Base excision repair dengan hanya mengganti satu basa yang rusak dan diganti dengan yang lain. Mismatch repair dengan penggantian basa yang tidak sesuai yang dilakukan dengan enzim. Nucleotide excision repair dengan cara memotong salah satu segmen DNA yang mengalami kerusakan. Damage Tolerance, mentoleransi kesalahan, terbagi menjadi, Homolongous recombination HR, menggunakan sister kromatid untuk memperbaiki kerusakan tanpa delesi. Non homologous end joining NHEJ, bila putusnya tidak sama makan akan diratakan dulu dengan eksonukleuse, kemudian ada enzim tertentu yang bekerja dan akan menggabungkan dengan delesi. Gambar 4. DNA Repair RNA ribonucleic acid Struktur RNA RNA merupakan makromolekul, yang berfungsi sebagai penyimpan dan penyalur informasi genetik yang hanya terdapat pada virus tertentu. RNA merupakan rantai tunggal polinukleotida atau disebut juga single helix. Setiap ribonukleotida terdiri dari tiga gugus molekul yaitu 5 karbon, basa nitrogen dan gugus fosfat. Berbeda dengan DNA, pasangan basa pirimidin RNA terdiri dari sitosin S dan urasil U. Pasangan basa purin terdiri dari adenin A dan timin T. Tipe RNA Ada tiga tipe RNA yang akan dibentuk pada saat diperlukan dalam proses sintesis protein, diantaranya RNA ribosom RNAr. RNAr dicetak oleh DNA di dalam nukleus. RNAr merupakan komponen struktural yang utama di dalam ribosom yang disusun menjadi subunit, berfungsi membantu penempelan antara kodon dan antikodon dalam ribosom. RNA transfer RNAt. RNAt memiliki tiga rangkaian basa pendek pada salah satu ujungnya yang disebut antikodon, yang berfungsi membawa asam amino spesifik dari sitoplasma yang berguna dalam sintesis protein yaitu pengurutan asam amino sesuai urutan kodonnya pada RNAd. RNA massenger RNAm, disebut juga RNA duta RNAd. RNAd merupakan kode genetik kodon dari kromosom inti ke ribosom. Kode genetik RNAd tersebut kemudian menjadi cetakan untuk menentukan urutan asam amino pada rantai polipeptida. Sintesis Protein Protein merupakan komponen organik terbesar pada sel-sel tubuh kita 10-15%. Protein sel merupakan penanda untuk penyakit-penyakit metabolik tertentu. Oleh karena ituprotein berperan penting dalam metabolisme sel. Enzim-enzim,vitamin,zat regulator,hormon-hormon tertentu juga merupakan protein. Sintesa Protein pada Prokariotik – Eukariotik Sintesa protein merupakan suatu proses yang dinamis, dapat berubah-ubah tergantung lingkungan. Terdapat perbedaan proses sintesa protein pada sel prokariotik dan eukariotik DNA di sitoplasma, yaitu Prokariotik DNA di sitoplasma Proses transkripsi dan translasi terjadi di sitoplasma Produk RNA primer hasil transkripsi DNA dapat langsung berfungsi Eukariotik DNA di dalam inti Proses transkripsi terjadi dalam inti sementara translasi di ribosom RNA primer harus mengalami proses maturasi terlebih dahulu untuk menjadi RNA fungsional. Baca Juga Jaringan Otot Pada sel eukariot proses transkripsi maupun maturasi RNA primer ini terjadi didalam inti sel. Maturasi berupa proses Capping pembuatan tudung pada ujung 5’ dengan 7-metil-guanosin. Selain Capping; terjadi pula penambahan ekor poliadenilat pada ujung 3’. Jumlah penambahan poli A bervariasi dari 100-200 basa nitrogen. Selanjutnya RNA primer mengalami splicing pemotongan/penipisan intron oleh SnRNA dan HnRN Protein dengan ribosom, yaitu suatu ribonukleat enzim sebagai suatu katalisator. Pada saat terjadi splicing RNA, terbentuk struktur seperti kait. Setelah selesai proses ini, maka RNA primer sudah menjadi fungsional menjadi maturasi m-RNA. Fase selanjutnya adalah transportasi RNA mature ini melalui membran inti menuju ribosom di sitoplasma. Tahapan Sintesa Protein Sintesa protein terjadi dalam dua tahap, yaitu transkripsi dan translasi. Transkripsi Pada tahap ini kodon-kodon pada potongan benang DNA disalin ke RNA. m-RNA berfungsi sebagai pembawa pesan antara DNA dan protein yang nantinya bersintesis. Proses ini berlangsung dalam suatu sistem transkripsi disebut sistron. Arah penyalinan kodon-kodon dari ujung 5’ ke 3’ Dimulai dari tempat inisiasi AUG ke tempat terminasi UAG,UAA,UGA RNA Polimerase menempel pada promoter di rantai DNA danmemisahkan kedua rantai pita DNA. Rantai nukleotida RNA bebas berpindah dan ikatan hidrogen melengkapi basa pada rantai DNA. RNA Polimerase berkaitan ke rantai nukleotida RNA pada arah 5’ ke 3’. Rantai RNA yang sudah dibentuk melepaskan diri dari rantai DNA. RNAm ditransportasikan ke retikulum endoplasma. Kemudian ribosom membaca sekuens RNAm. Untuk mengubah RNAm kedalam bentuk protein digunakan RNAt untuk membaca sekuens RNAm. Sekali baca ditranslasikan 3 nukleotida menjadi satu asam amino. Syarat terjadinya transkripsi adalah adanya interaksi antara promotor dengan enzim RNA Polimerase. Promotor merupakan pemacu transkripsi dan syarat mutlak terjadinya transkripsi. Enzim RNA Polimerase Pada prokariotik hanya ada 1 macam RNA-Polimerase Pada eukariotik ada 3 macam RNA-Polimerase I,II,III Polimerase I mengkode ribosom DNA Polimerase II mengkode gen-gen yang bekerja selama transkripsi, pre m-RNA , snu-RNA, m-RNA dan sebagian kecil sn-RNA Polimerase III mengkode t-RNA dan RNA-RNA kecil contohnya sn-RNA Baca Juga Cara Kerja Ginjal Terdapat tiga tahapan, yakni Inisiasi munculnya promoter sebagai akibat menempelnya RNA polimerse pada bagian DNA tertentu. Elongasi terjadi selama proses transkripsi, hingga promoter berada pada bagian akhir terminator. Terminasi berhentinya promotor men-transkrip DNA karena terminator, dan menghasilkan untaian m-RNA Di dalam satu untai DNA, terdapat banyak RNA polymerase yang mampu bekerja di sepanajng bagian tertentu, yang dapat menghasilkan m-RNA, sehingga sel mampu menghasilkan banyak protein dengan jenis yang sama dalam waktu yang singkat pula. Translasi Translasi merupakan proses penerjemahan kodon-kodon m-RNA dalam bentuk polipeptida urutan asam amino di ribosom. Penerjemahan satu kodon menghasilkan satu asam amino. Dimulai dengan penerjemahan kodon-kodon triplet dari awal sampai akhir. Tahap translasi mengikutsertakan r-RNA ribosomal RNA.Ribosom terbagi menjadi dua jenis yakni sub unit kecil yang tersusun atas satu m-RNA, sedangkan sub unit besar tersusun atas dua m-RNA dan beberapa jenis protein di dalamnya. Dua sub unit ini tidak akan menyatu selama belum terjadinya sintesis protein. Pada proses ini dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu Inisiasi,Translasi,Elongasi, dan terminasi. Inisiasi Diawali dengan menempelnya ribosom unit kecil pada bagian ujung 5’ RNAd. RNAt pertama inisiatordatang membawa asam amino metionin dengan antikodon UAC pada RNAd tepat pada kodon start AUG pada posisi P. Proses pelekatan ribosom unit besar dengan ribosom unit kecil. Ribosom unit besar memiliki 3 posisi khusus pelekatan RNAt, yaitu A, P, dan E. Posisi A paling kanan sebagai temat masuknya RNAt yang membsawa asam amino. Posisi P ditengah sebagai tempat RNAt melepaskan asam amino. Posisi E paling kiri sebagai temapt keluarnya RNAt dari ribosom. Elongasi Elongasi dimulai dengan munculnya t-RNA baru yang membawa asam amino dan anti kodon yang baru pula. Terjadi pergeseran t-RNA dengan asam amino pembuka kunci-AUG dengan t-RNA yang baru dengan anti kodon dan asam amino baru Sub unit besar memilki tiga sisi atau tempat yaitu E-site, P-site dan A-site. Jadi pergeseran dari A-site menuju ke P-site, namun pada awal pembukaan t-RNA kunci langsung menempati A-site dan bergeser hingga lepas pada bagian E-site t-RNA baru datang dan kemudian terjadi pemanjangan rangkaian asam amino yang kemudian disusun menjadi polipeptida Terminasi Polimerase melepaskan diri pada terminator kodon terminasi Protein faktor pelepas mengikatktan diri pada kodon stop. Penambahan air pada rantai polipeptida. Translasi berhenti sebab kodon stop tidak dapat mengikat suatu aminosil RNAt. Rantai polipeptida terlepas dari ribosom. Prosesnya berakhir ketika ribosom melepas mRNA dan berdisosiasi menjadi subunit 3’ dan 5’ Baca Juga Ciri-Ciri Tanaman Padi Pembahasan Pada DNA DNA mempunyai asam nukleat yang terdiri dari polinukleotida dari unit-unit dioknuklotida yang unit-unit pembangunnya dioksinukleot. Informasi genetic ini umumnya merupakan kumpulan perintah yang mengatur sel untuk melakukan sesuatu. DNA dalam bahasa Inggris disebut deoxyribonucleic acid, sedangkan dalam bahasa Indonesia disebut dengan Asam Deoksiribosa Nukleat. Susunan kimia dari DNA ialah polimer yang dari rantai panjang nukleotida. Fungsi DNA Fungsi utama dari DNA ialah sebagai pembawa materi genetic. Namun demikian fungsi DNA sangat luas yaitu sebagai berikut Membawa materi genetika dari generasi ke generasi berikutnya Mengontrol kehidupan secara langsung maupun tidak Sebagai auto katalis atau penggandaan diri Sebagai heterokatalis atau melakukan sintetis terhadap senyawa lain Pembahasan Pada RNA RNA mempunyai asam nukleat yang terdiri dari polinukleotida dari unit-unit mononukleotida. Polimer RNA tersusun dari ikatan yang berselang-seling antara gugus fosfat satu nukleotida dengan gugus gula ribose dan nukleotida yang lain. Fungsi RNA Untuk fungsi dari RNA sebagai berikut ini. Sebagai penyimpan informasi. Sebagai perantara antara DNA dan protein dalam proses ekspresi genetik karena berlaku untuk organism hidup. Perbedaan DNA dan RNA Bagian pentosa DNA ialah ribosa, sedangkan pada bagian pentosa RNA ialah dioksiribosa. Bentuk molekul dari DNA ialah heliks ganda sedangkan pada bentuk molekul RNA yang berupa rantai tunggal yang berlipas, sehingga mirip dengan rantai gandai. RNA mengandung basa adenine, guanine dan sitosin seperti DNA tetapi RNA tidak mengandung timin yang sebagai gantinya RNA mengandung urasil. DNA berada di dalam kromosom sedangkan RNA bergantung dari jenis RNA seperti RNA duna yang terdapat di nukleus RNA p atau RNA t yang terdapat di sitoplasma sedangkan RNA r RNA ribosom terdapat di ribosom. Secara alami DNA membentuk RNA sedangkan RNA membentuk protein yang penting bagi makhluk hidup seperti membentuk otot darah, organ tubuh, hormon, enzim dan lain-lain. Baca Juga Alat Pernapasan Katak Demikianlah pembahasan mengenai DNA Dan RNA – Pengertian, Fungsi, Perbedaan, Struktur, Gambar semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. πŸ™‚ πŸ™‚ πŸ™‚
.
  • mw89l5bj30.pages.dev/758
  • mw89l5bj30.pages.dev/638
  • mw89l5bj30.pages.dev/806
  • mw89l5bj30.pages.dev/299
  • mw89l5bj30.pages.dev/554
  • mw89l5bj30.pages.dev/520
  • mw89l5bj30.pages.dev/70
  • mw89l5bj30.pages.dev/834
  • mw89l5bj30.pages.dev/371
  • mw89l5bj30.pages.dev/390
  • mw89l5bj30.pages.dev/329
  • mw89l5bj30.pages.dev/956
  • mw89l5bj30.pages.dev/181
  • mw89l5bj30.pages.dev/805
  • mw89l5bj30.pages.dev/309
  • apakah setiap nukleus mengandung dna atau rna